Penulis : Terry Wagiu

TOMOHON, – Figur-figur politik saat ini sementara gencar dalam bersosialisasi menaikan elektabilitas menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada bulan September 2020 mendatang.

Sosialisasi tersebut, salah satunya pemasangan atribut baliho di tempat-tempat strategis yang ada di Kota Tomohon.

Di tengah kesibukan pemasangan atribut oleh sejumlah politisi yang masuk dalam bursa pencalonan, baliho Jilly G Eman SE.MM malahan diturunkan serentak oleh pendukungnya. “Benar, hari ini baliho dari Ibu Jilly akan kami turunkan semua,” ungkap salah satu pendukung fanatik putri Walikota Tomohon, Jimmy F Eman SE.Ak CA tersebut, Kamis (19/3/20) baru-baru ini.

Sementara, Balon Walikota Tomohon dari Partai Golongan Karya (Golkar), Jilly G Eman SE.MM, yang akrab di sapa JGE tersebut saat ditanyai mengiakan tentang penurunan atribut tersebut. “Ya, saya memang menyuruh pendukung saya untuk menurunkan semua baliho hari ini,” beber Ketua Karang Taruna itu.

Menurutnya, penurunan baliho itu dilakukannya dalam rangka memaknai minggu sengsara. “Saat ini sementara menghayati minggu sengsara dan persiapan paskah. Sebagai umat kristiani, kami menurunkan baliho supaya minggu sengsara bisa lebih dihayati sebagai momen untuk mendekatkan diri dengan Tuhan,” ujar JGE.

Apalagi, kata dia, saat ini masyarakat Kota Tomohon sedang menghadapi pencegahan Virus Corona (COVID-19). “Ini kita lakukan supaya masyarakat bisa bekerja sama dengan baik melakukan langkah-langkah preventif sesuai himbauan pemerintah,” terangnya.

“Jangan kita terlalu sibuk dengan kepentingan Politik, tapi mengesampingkan hal-hal yang penting, seperti penghayatan Jumat Agung, Paskah, dan penanganan masalah Corona,” ucap Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kota Tomohon tersebut.

Dia (JGE-red), mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Tomohon untuk terus berdoa supaya Sulawesi Utara (Sulut), terlebih khusus Tomohon terhindar dari wabah ini dan selalu dalam lindungannya.

“Jadi sementara kita kesampingkan dulu perbedaan politik. Baku-baku bae, baku-baku bantu, baku-baku se inga, baku-baku jaga, supaya torang samua tetap sehat-sehat, jauh dari sakit penyakit, tapi lebih dekat dalam hubungan kekeluargaan dan hubungan dengan Tuhan,” tukasnya.

Penulis: Terry Wagiu