Supriyadi Pangellu

SULUT, liputankawanua.com – Badan Pengawas Pemilu kembali meraih penghargaan Public Relation Indonesia Award (PRIA) 2020 untuk kali ketiga secara tiga tahun berturut-turut. Kali ini, mendapatkan kategori ‘The Most Popular in Media (lembaga terpopuler di media). Pemberian apresiasi tersebut diberikan oleh Public Relations (PR) Indonesia sebagai penyelenggara PRIA 2020 yang merupakan ajang kompetisi kehumasan yang dilaksanakan setiap tahun.

CEO and Founder Public Relation Indonesia Asmoro Wikan dalam tayangan youtube, Senin (20/4/2020) pukul 17.00 WIB mengatakan, dalam hal tahap proses pemilihan penghargaan pada kategori ‘The Most Popular in Media 2019’ (Lembaga Terpopuler di Media Tahun 2019), pihaknya telah melakukan monitoring pemberitaan yang bersumber dari korporasi, lembaga, kementerian, dan pemerintah daerah.
Sementara dengan media sudah dilakukannya monitoring dengan sejumlah 24 koran nasional, 40 koran daerah, dan 110 majalah mainstream di Indonesia yang menghimpun data sepanjang 1 Januari sampai 31 Desember 2019 untuk mencari korporasi, lembaga, kementerian, dan pemerintah daerah terpopuler.
Menanggapi hal tersebut, anggota Bawaslu selaku Koordinator Disivi Hukum Humas dan Data Informasi Fritz Edward Siregar mengapresiasi ajang PRIA 2020 yang telah memberikan penghargaan kategori Bawaslu sebagai Lembaga Terpopuler di Media tahun 2019.
Menurutnya, apresiasi tersebut diberikan sebagai hasil kerja keras jajaran Bawaslu yang sudah dilakukan selama ini dalam menjalin komunikasi dengan media.
“Saya mengapresiasi sekali PR Indonesia yang memberikan penghargaan kepada Bawaslu dimana penghargaan tersebut Bawaslu dinobatkan menjadi lembaga terpopuler di media. Tentunya penghargaan yang didapatkan Bawaslu ini merupakan upaya aktif dilakukan oleh Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan, Panwas Kelurahan/Desa hingga Pengawas TPS dalam melakukan pengawasan kepemiluan,”ujarnya.
Fritz menjelaskan, peran aktif Bawaslu dalam melakukan hubungan ke media tidak hanya dalam pengawasan semata, namun hal ini juga berlaku sebagai bentuk pencegahan. Media massa baginya sebagai arus informasi pehubung kepada masyarakat untuk melakukan fungsi pengawasan.
“Tidak hanya bentuk penyampaian kepada masyarakatnya saja namun agar masyarakat ikut melakukan pengawasan,” ‘tutur dia.
Fritz berharap, jajaranya terus melakukan inovasi yang lebih kreatif dan mempertahankan predikat tersebut sebagai bentuk kerja sama yang telah dibangun oleh media.
“Saya berharap tidak hanya sekadar penyampaian informasi saja, namun fungsi sebagai bentuk keperdulian kita sebagai bentuk pengawasan partisipatif,” tambahnya.
Sebagai informasi, kompetisi PRIA dilakukan sudah kelima kalinya secara berturut – turut dimulai sejak 2016. Ajang ini dinilai sebagai bagian dari komitmen dalam mengapresiasi kinerja humas yang unggul dari korporasi, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Terkait hal ini, Komisioner Bawaslu Sulawesi Utara, Supriyadi Pangellu mengatakan bahwa pihaknya akan mengawal penghargaan ini dengan memacu kinerja kedepannya.
“Tentunya penghargaan yang didapatkan Bawaslu ini, tidak lepas dari upaya aktif yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan, Panwas Kelurahan/Desa hingga Pengawas TPS dalam melakukan pengawasan kepemiluan. Termasuk Sulut. Ini harus ditingkatkan dan dipertahankan,”ujarnya. (mrc)