Dari hasil pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket), Yanny menerangkan, sekira Pukul 09.00 Wita, korban meminta ijin kepada pelaku yang tidak lain adalah ayah korban, untuk mandi dipantai dekat rumah bersama-sama teman korban.

“Berulang kali korban meminta ijin, namun permintaan korban tidak disetujui pelaku,” ungkap Katim Totosik menjelaskan keterangan saksi.

Dikatakan, teman-teman korban selanjutnya meninggalkan korban. Dasar masih anak-ana, karena sakit hati tidak diijinkan mandi dipantai, korban menyampaikan bahwa ayahnya bodoh.

“Pelaku yang emosi selanjutnya mengambil hanger pakaian dan langsung memukul berulangkali bagian badan dan kaki korban, kemudian mendorong korban sampai jatuh ke tanah,” jelas Yanny.

BACA JUGA: Martil Mendarat di Kepala Pria Manado Usai Terbongkar Selingkuhi Istri Warga Minahasa

Pelaku, kata dia, kemudian mengambil sebilah pisau dan melempar ke arah korban namun tidak mengenai korban. “Pelaku kemudian memerintahkan korban untuk berdiri dibawah sinar matahari sambil mengangkat kaki setengah,” beber Yanny.

Dia (pelaku-red) lalu mengambil beberapa buah cabe dari dapur selanjutnya meremas dan kemudian menarik rambut korban selanjutnya menggosokkan kebagian mulut korban.

“Pelaku kembali menggosokkan cabe ke korban yang kemudian mengenai mata korban. Korban pada saat itu langsung menangis dan langsung berjalan kearah pantai guna mencuci wajahnya. Usai mencuci wajahnya kembali pelaku memarahi anaknya,” terang Katim Totosik.