Penulis : Jesica Jes

TOMOHON, LiputanKawanua.com — Dalam sosialisasi ini, Para Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) disorot karena dinilai abai terhadap komitmen yang telah dibangun bersama penyelenggara pemilihan umum (Pemilu). Kamis (17/09/2020).

“Menjalankan protokol Covid-19 adalah hal yang sangat penting. Tahapan harus jalan tapi kesehatan masyarakat, setiap orang yang terlibat, termasuk penyelenggara pemilu juga adalah hal yang utama. Karena itu kami sering mengumpulkan Liaison Officer (LO) dan menyampaikan pentingnya hal ini,” kata Komisioner KPU Tomohon Divisi Teknis, Robby Golioth, saat meyampaikan materi dalam webminar.

Ditegaskannya, KPU tidak ingin pelaksanaan Pemilihan 2020 ini justru jadi ancaman bagi penyebaran Covid-19. “Sudah ada kesepakatan dengan para LO Paslon, disaksikan Bawaslu Badan Pengawas Pemilihan Umum dan aparat keamanan. Itu harus dijalankan,” tandasnya.

Golioth mencontohkan, dalam tahapan pendaftaran Paslon baru-baru ini, yang bisa masuk di halaman KPU hanya 36 orang dan yang masuk ke ruangan dalam tergantung jumlah partai pengusul. Maksimal 12 orang.

“Karena kami tindak ingin ada yang terkena virus dan menjadi pembawa virus dari luar. Makanya wajib dilakukan penyemprotan disinfektan dan menggunakan masker serta sarung tangan,” jelasnya.

Ia juga menyinggung kehadiran arak-arakan massa pendukung Paslon saat tahapan pendaftaran. “Seperti yang menjadi sorotan nasional, kesepakatan itu sudah ada di poin 16 (PKPU Nomor 10 Tahun 2020). Kami sudah mengimbau untuk tidak melakukan arak-arakan sebelum dan sesudah pendaftaran. Makanya kami selalu meminta ke pasangan calon kepala daerah agar menjalankan setiap tahapan sesuai kesapakatan yang disepakati,” tuturnya.

Kesadaran para Paslon diakui sangat penting dalam upaya menerapkan protokol kesehatan pada tahapan-tahapan selanjutnya. “Ini akan menjadi tolak ukur bagi pelaksanaan tahapan selanjutnya. Benar-benar dibutuhkan kesadaran Paslon dan para stakeholder. Mohon bantu sosialisasikan untuk tetap mematuhi protkol kesehatan saat melaksanakan kegiatan tahapan. Jangan kita melaksanakan tahapan pesta demokrasi tapi justru mengabikan aspek penting ini,” pinta Golioth.

Webminar ini dipandu Sekretaris KPU Kota Tomohon, Stella Sompe, dan diikuti para komisioner KPU Tomohon, pihak Polres Tomohon, Kodim Minahasa, Kejaksaan Tomohon, sejumlah instansi teknis terkait, Camat, Lurah, para Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS), serta sejumlah jurnalis.

RedaksiLK