“Yang mengeluarkan kebijakan insentif 3% untuk direksi adalah Yayasan. Sebaiknya Ketua Pembina Yayasan, Pak Arina harus menjelaskan itu di saat Rakor baru-baru ini,” beber Rocky Moniaga salah satu jemaat GMIM di Minahasa Utara.

Menurutnya, dari keterangan perwakilan karyawan RSU Bethesda, yang di iyakan Plt Direktur dr. Yanti Langi, bahwa itu bukan keinginan Direksi.

“Jangan seolah-olah menyalahkan Direksi terkait insentif tersebut, karena itu kebijakan Yayasan,” bebernya.

Senada diungkapkan Arter Moningka dari jemaat di Wilayah Tomohon Tiga, terkait penghapusan insentif 3% itu, sangat disayanginya.

Karena, kata dia, momen penghapusan insentif dilakukan dimasa pendapatan RSU Bethesda yang naik signifikan gara-gara penanganan pasien Covid-19.

“Menurut saya ini ada faktor kecemburuan. Karena, kenapa kebijakan yang dikeluarkan Yayasan itu seakan dianulir pembina Yayasan saat pendapatan meningkat pesat. Kenapa tidak dilakukan dari awal ia menjabat sebagai Ketua Pembina Yayasan,” tanya dia.

Dia kemudian menyampaikan prasangka tak sedap atas keputusan Yayasan terkait insentif itu.

“Kenapa di hapus saat pendapatan banyak. Ada apa? Apa Yayasan dan pembina tak bisa terima pendapatan Direksi di RSU milik GMIM lebih banyak dari insentif mereka,” beber Wakil Ketua Komisi Remaja Syaloom Tumatangtang itu.

BACA JUGA: 3 Direktur Diganti, Peti Mati dan Krans Hiasi Pintu Gerbang RSU Bethesda Tomohon

Menurut dia, para pemimpin Yayasan dan Pembina, memang berhak mengambil keputusan pada setiap unit kesehatan milik GMIM.

“Namun, walaupun insentif tersebut harus ditiadakan, tapi jangan membuat opini seakan kebijakan itu adalah dari Direksi setiap RS milik GMIM. Silahkan hapus, tapi jangan salahkan Direksi. Kan Yayasan yang keluarkan SK,” tegasnya.

Meski begitu, dirinya berharap masalah ini cepat berlalu. Karena, kata dia, jika masalah ini berlarut-larut banyak hal yang harus dikorbankan termasuk kesehatan pasien di RSU Bethesda.

“Kualitas pelayanan pasti terganggu. Nasib karyawan RSU Bethesda Tomohon juga pasti terancam jika roda organisasi di sana tidak baik,” ucapnya.