Penulis: Terry Wagiu

SULUT, LiputanKawanua.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Sulawesi Utara (Sulut), menyesalkan soal dibeberkannya secara terang-terangan hasil survei internal partai Golkar ke publik, terkait Pilkada 2020.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Harian DPD I Golkar Sulut, James A Kojongian ST MM (JAK), menyusul pemberitaan tentang hasil survei Calon Walikota (Cawali) Tomohon yang dilakukan Pusat Studi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (PusdeHAM) Unair Surabaya.

Menurutnya, hasil survei internal Golkar tersebut, jika ingin di publikasikan, cukup menyampaikan angka-angka hasil survei dari bakal calon (balon) partai Golkar. “Ya, hasil survei harusnya tidak ditelanjangi seperti itu. Jangan dibuka secara keseluruhan,” beber JAK yang diketahui sebagai Wakil Ketua DPRD Sulut tersebut, Minggu (28/6/2020).

“Kan sayang, itu kita dapatkan bukan secara cuma-cuma. Survei itu dibayar oleh seluruh bakal calon, trus diketahui oleh eksternal,” terang Ketua AMPI Sulut itu.

Baca Juga: Direkomendasi DPP Golkar, Hasil Survei PusdeHAM JGE Elektabilitas Tertinggi Cawali Tomohon

Baca Juga: DPD Golkar Sulut Tegaskan Hasil Survei Pusdeham Terkait Cawali Tomohon Sah

Apalagi, kata dia, ada yang membanding-bandingkan hasil survei PusdeHAM dengan lembaga survei lain. “Ini sangat disayangkan, karena lembaga survei yang kerja sama dengan Golkar Sulut hanya PusdeHAM,” tegas mantan anggota DPRD Minahasa dua periode ini.

Dia meminta, seluruh kader Golkar yang ada di Kota Tomohon untuk tetap solid menatap kemenangan pada pilkada 9 Desember 2020. “Saya yakin, Pilkada Tomohon milik Golkar. Rapatkan barisan untuk kemenangan partai Golkar,” tukasnya.

Diketahui, dari tiga nama kandidat Calon Walikota yang di survei PusdeHAM, Jilly Gabriella Eman SE MM (JGE) meraih hasil tertinggi yakni 30,4 persen, diikuti Syerly A Sompotan (SAS) 21,8 persen dan Miky JL Wenur sebanyak 9,6 persen.