TOMOHON, LiputanKawanua.com — Wali Kota Jimmy F Eman SE.Ak CA menjelaskan bahwa ada tiga pola manajemen untuk pengembangan pariwisata di Kota Tomohon. Hali itu diungkapnya dalam Pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata, di Grand Master Hotel, Rabu (04/11/2020).

Tiga strategi dalam pembangunan pariwisata itu yakni, pembangunan kepariwisataan yang mengutamakan pada pertumbuhan (growth oriented model), pembangunan kepariwisataan yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat (community based tourism development), dan pembangunan kepariwisataan yang bertumpu pada keberlanjutan pembangunan kepariwisataan (sustainable tourism development).

Menurutnya, pola manajemen pengembangan pariwisata tersebut hanya akan dapat terlaksana manakala dalam proses pencapaiannya dilakukan melalui prinsip tata kelola kepariwisataan yang baik (good tourism governance). “Tentunya dengan mengembangkan kekayaan potensi pariwisata, keragaman dan kearifan local yang dimiliki Kota Tomohon,” ucap Eman saat sambutan.

Dijelaskannya, implementasi pola kebijakan pengembangan pariwisata Kota Tomohon didasarkan pada aturan perundang undangan yang berlaku yakni undang-undang nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan. “Pada akhirnya semua upaya pemerintah Kota Tomohon untuk mengembangkan pariwisata bermuara pada tujuan pembangunan pariwisata indonesia yakni memperoleh devisa negara,” bebernya.

Eman berharap, dengan adanya tiga strategi ini, pembangunan pariwisata kota Tomohon berjalan dengan baik. “Oleh sebab itu, saya mengajak kerja sama dari masyarakat setempat, bersama-sama berdoa agar pengembangan pariwisata dimasa pandemi kali ini berjalan dengan baik, disertai campur tangan Tuhan untuk kemajuan Kota tercinta kita ini,” ujarnya.

Terkait untuk memajukan pariwisata Kota Tomohon dimasa pandemi Covid-19, Eman tegaskan bahwa pihaknya mengijinkan usaha pariwisata dibuka. “Tentu dengan mengedepankan protokol kesehatan, serta membangun sinergitas dengan unsur terkait tentu juga dengan bantuan HPI, karena walaupun kita berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan yaitu memajukan kepariwisataan di Kota Tomohon,” pungkas Eman.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Tomohon Masna J.M Pioh, S.Sos dalam laporannya mengatakan kegiatan ini diikuti 40 peserta pengelolah dan pemilik destinasi wisata dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). “Tentu dengan tujuan mengembangan jenis dan paket pariwisata untuk menarik kunjungan wisatawan, serta menstimulasi arus kunjungan wisatawan yang mengedepankan protokol kesehatan,” tutup Pioh.

Tampil sebagai narasumber unsur pemerintah, Akademisi, Asita, Staff Khusus Gubernur Sulawesi Utara Bidang Pariwisata Dino Gobel, Kadispar Sulut Hendry Kaitjily, Ketua ADESTA (asosiasi destinasi wisata) Joudy Aray, SPd, dengan peserta adalah pengelola Destinasi Wisata di Kota Tomohon. serta para pendamping kegiatan yakni dari ADESTA & HPI (himpunan pramuwisata Indonesia).

Perlu diketahui, hingga saat berita ini dinaikan, pelatihan tersebut dilaksanakan tiga hari, yakni rabu dini hari tadi, dan masih akan berlanjut pada Kamis & Jumat 4-6 November 2020.***

RedaksiLK