TOMOHON, liputankawanua.com –Kian dekatnya pelaksanaan Pesta Demokrasi di Kota Tomohon. Turut diikuti dengan, meningkatnya tensi dan suhu politik di Kota Sejuk. Meski begitu, dikatakan Ketua DPRD Tomohon Djemmy Sundah SE, perbedaan pilihan dan warna politik, justru merupakan refleksi demokrasi di Indonesia. Sejalan dengan itu, perbedaan seyogyanya disikapi dengan sikap yang arif dan bijaksana.

“Perbedaan pilihan bukan berarti kita harus saling bermusuhan. Apalagi tali silaturahmi sampai putus. Pilkada harus disikapi dengan bijak, aman dan damai,” ungkap Sundah, belum lama ini.

Dilanjutkan Ketua Badan Musyawarah DPRD Tomohon, keutuhan dan kenyamanan daerah. Jadi prioritas utama dan hal wajib, yang harus dilakukan seluruh masyarakat Kota Sejuk. Jangan mudah terpancing, dengan isu-isu yang belum tentu benar keabsahannya.

“Semboyan bangsa ini juga mengajar pada kita, meski berbeda-beda namun kita tetap satu. Satu sebagai anak bangsa, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama, untuk menjaga kerukunan dan kenyamanan daerah,” pungkas Sundah.

Peliput: Terry Wagiu