Rinoa Senduk remaja cantik benama lengkap, Rinoa Najwa Aurora Nindha Senduk, menjadi pusat perhatian setelah sebuah video viral menunjukkan dirinya mengalami pelecehan dan ancaman dari kekasihnya, Leon Dozan, Rabu (15/11/2023).
Dalam cuplikan singkat yang beredar di media sosial, Leon terlihat memeluk Rinoa dari belakang sambil mengucapkan kata-kata kasar yang menakutkan.
Rinoa Senduk, yang tampak menangis, juga menunjukkan bukti memar di kaki dan tangan sebagai akibat dugaan penganiayaan.
Meski kejadian tersebut mencuat ke permukaan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Leon Dozan.
Profil Rinoa Senduk
Rinoa Senduk, berusia 19 Tahun dan lahir di Manado pada 23 Juli 2004, adalah lulusan SMA di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Ia merupakan putri tercinta pasangan Jones Mait dan Jilia Asaad.
Di Tahun 2019, Rinoa dinobatkan sebagai Duta Adhyaksa, Kota Tomohon. Ia pun mengikuti berbagai ajang pencarian bakat. Seperti pemilihat putra-putri Tomohon.
Oleh teman-temannya, ia terkenal sebagai remaja cantik yang baik dan pintar. Rinoa Senduk pun memenangkan gelar Puteri Dirgantara Sulawesi Utara Tahun 2020.
Lulus SMA, ia pun berkarir di Jakarta sebagai pendatang baru di dunua perfilman. Awalnya ia dikenal sebagai model dan ratu kecantikan.
Rinoa Senduk kemudian terjun ke dunia akting setelah menjalani casting untuk film ‘Lokananta’. Ia muncul dalam ‘Si Doel The Series’ sebagai Yalova, cucu dari Indro Warkop.
Perkenalan dengan Leon Dozan
Leon Dozan dan Rinoa Senduk pertama kali berkenalan melalui sebuah acara pencarian bakat. Leon terpikat oleh kecantikan Rinoa ketika menjadi juri dalam acara tersebut.
Sejak saat itu, keduanya semakin akrab dan hubungan mereka berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius.
Menurut Rinoa, ia jatuh cinta pada Leon karena kemampuannya bertindak cepat tanpa banyak bicara.
Kejadian pelecehan yang dialami Rinoa menciptakan sorotan publik yang besar, memicu perbincangan di media sosial dan di berbagai platform.
Masyarakat mengecam tindakan kejam yang dialami Rinoa, sementara keberadaan klarifikasi dari Leon Dozan masih menjadi tanda tanya.
Kasus ini menjadi salah satu contoh penting tentang perlunya kesadaran akan kekerasan dalam hubungan dan perlindungan terhadap korban.
Semoga kasus ini dapat menjadi panggilan untuk tindakan lebih lanjut dalam mendukung mereka yang mengalami situasi serupa.