MANADO,- ‘Sayap’ BPJS Kesehatan terus mengepak. Untuk mensosialisasikan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pihak BPJS giat berkolaborasi dengan segenap elemen bangsa.

Terbaru, BPJS Kesehatan menggandeng Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) dalam edukasi program JKN 2023. Kegiatan bersama itu digelar di Hotel Four Point Manado, Kamis (16/11/23).

Asisten Deputi Bidang Informasi Pengelolaan Informasi dan Pengaduan BPJS Kesehatan RI, Debbie Nianta Musigiasari, mengapresiasi PWRI karena sangat proaktif mengikuti agenda ini.

Dia bilang, ada sekitar 300 orang anggota PWRI dari 15 kabupaten/kota yang hadir mengikuti sarasehan bertajuk ‘Sinergi Sosialisasi dan Edukasi Program JKN 2023’.

“Tujuan kegiatan ini adalah memperat kerjasama dan edukasi JKN kepada ke anggota PWRI,” aku Musigiasari.

“Semangat luar biasa hari ini. Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunianya kepada kita semua sehingga kita dapat bersama-sama menghadiri kegiatan sosialisasi dan edukasi program JKN antara BPJS Kesehatan bersama PWRI,” sambung Musigiasari.

Dia melanjutkan, kegiatan ini diselenggarakan guna meningkatkan hubungan kemitraan yang telah terjalin dengan baik antara BPJS Kesehatan dan PWRI.

Selain itu, untuk memperkuat ‘engagement’ dengan meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan. Itu, ungkap dia, dalam rangka mengimplementasikan program JKN.

“Meliputi, informasi terbaru terkait kebijakan-kebijakan program JKN, progres pelaksanaan program serta edukasi program dan pola hidup sehat kepada peserta JKN dari segmen PWRI serta dapat meningkatkan pemahaman terkait hak dan kewajiban peserta informasi, manfaat prosedur dalam mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan. Lebih jauh lagi, menyampaikan informasi terkait inovasi BPJS Kesehatan yang bertujuan memberikan kemudahan pelayanan bagi peserta,” terangnya.

Kata dia, BPJS Kesehatan ditugaskan pemerintah sejak 1 Januari 2014 untuk menyelenggarakan program jaminan dengan berbagai tantangan yang dihadapi dalam melayani peserta.

Sehingga, perlu dilakukan pembinaan dan perbaikan pelaksanaan program setiap saat sejalan dengan misi BPJS Kesehatan yaitu meningkatkan kualitas layanan kepada peserta melalui layanan terintegrasi berbasis teknologi informasi.

BPJS Kesehatan menetapkan fokus utama melalui tahapannya selaras dengan customer journey dimulai dari pencarian informasi program JKN, pendaftaran peserta dan pembayaran ulang.

“Sampai 1 Oktober 2023, jumlah peserta JKN telah mencapai 264 juta lebih jiwa. Jadi, kita merupakan peserta jaminan sosial terbesar di duniam. Untuk peserta BPJS Kesehatan ini bagaimana kita pahami bersama bahwa salah satu faktor penunjang keputusan adalah sepenuhnya informasi kepada peserta,” paparnya.

Ade Ray yang juga sebagai Brand Ambassador BPJS Kesehatan,berbincang dengan salah satu anggota PWRI.(Foto: MySol)

Karena itu, melalui pelaksanaan sarasehan ini diharapkan semua dapat melihat kondisi dan fakta di lapangan sekaligus menggali permasalahan terjadi, serta memberikan alternatif solusi untuk perbaikan layanan kepada peserta JKN khususnya anggota PWRI.

“Tingkat keputusan peserta BPJS Kesehatan Tahun 2022 adalah 89,6 terhadap target 87,8% dan 95,78 terhadap target 97,8%. Walaupun secara capaian tingkat kepuasan sudah cukup baik namun terdapat area yang menjadi salah satu fokus kami dalam memperbaiki kualitas pelayanan. Di samping itu, misi BPJS kesehatan adalah menjaga keberlanjutan program JKN dengan menyeimbangkan antara dana jaminan sosial dan biaya manfaat yang terjadi. Kedua hal tersebut mendasari BPJS Kesehatan untuk melakukan transformasi mutu layanan kepada peserta melalui program sentralisasi yaitu sebuah program yang bertujuan untuk kemudian dan kecepatan layanan di mana sebelumnya dilakukan di kantor cabang. Saat ini menjadi layanan yang tersentralisasi meliputi kemudahan layanan amisasi informasi dan pengaduan serta dalam rangka mempercepat capaian cakupan dan kualifikasi data peserta sehingga diharapkan layar ini menjadi efektif dan efisien sebagai salah satu bentuk transformasi mutu layanan kepada peserta,” bebernya.

Selanjutnya, disampaikan bahwa BPJS Kesehatan meliputi 5 layanan yang diintegrasikan pada program sentralisasi.

“Dengan jumlah anggota organisasi yang sangat besar, tentunya melalui kegiatan ini kami berharap bapak ibu anggota PWRI dapat menyampaikan kembali informasi yang diterima kepada yang belum berkesempatan menghadiri acara ini agar tercipta pemahaman yang sama terkait penyelenggaraan program JKN khususnya bagi seluruh anggota PWRI. BPJS Kesehatan mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kerjasama dan dukungan PWRI selama ini yang sudah membantu BPJS Kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Semoga kerjasama yang sudah terjalin dengan baik selama ini dapat ditingkatkan sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat,” imbuhnya.

Di akhir acara, mantan atlet binaraga Indonesia yang juga berperan aktif sebagai Brand Ambassador dari BPJS Kesehatan yakni Ade Rai, memaparkan materi soal pola hidup sehat.(*)