Langowan,- Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, tampil memukau saat berada di Langowan, Kabupaten Minahasa, Senin (05/02/24). Di tanah asal ibunda tercinta Dora Sigar, kharisma sebagai ‘Tou Minahasa’ kembali dipertegas.
Di hadapan puluhan ribu massa pendukungnya yang memadati Lapangan Schwarz, Prabowo mengaku bahwa Langowan merupakan tanah ibunya. Makanya, dia bilang, ibunya sementara tersenyum.
“Disini tanah ibu saya. Dia sementara tersenyum melihat kita,” seru pendamping Gibran Rakabuming Raka ini.
Prabowo juga memuji sederet jenderal asal Minahasa. Selain pemberani, dia mengakui, bahwa orang Minahasa setia.
Selanjutnya, Prabowo pamit untuk menuju Manado. Namun, dia berjanji akan kembali lagi ke Langowan.
“Saya mohon pamit. Tapi, begitu saya resmi ditetapkan sebagai Presiden Republik Indonesia, saya janji saya ke sini lagi, dan kita bikin pesta besar,” ujarnya.
“Tapi, saya juga punya niat ingin membuat sekolah unggulan di sini. Jadi presiden atau tidak jadi presiden. Terima kasih, luar biasa,” sambung Ketum Partai Gerindra.
Prabowo didampingi sejumlah jenderal asal Minahasa menyanyikan lagu ‘Sio Mama’ dan ‘O Ina Ni Keke’ dan lagu asal Minahasa lainnya.
Diketahui, penyambutan Capres Prabowo di bumi Nyiur Melambai terbilang spektakuler. Dari Bandara Samratulagi Manado, Prabowo dikawal puluhan ribu massa fanatik. Begitu juga saat menuju Langowan. Di Tomohon, puluhan ribu pendukung menyambut mantan Danjen Koppasus itu. Ruas jalan protokol penuh sesak dengan massa yang antusias menyapa Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) saat ini.
Ibu Prabowo adalah Dora Marie Sigar. Ia lahir 21 September 1921 dan meninggal 23 Desember 2008. Disebut Dora Soemitro, menikah dengan ekonom Indonesia Soemitro Djojohadikoesoemo.
Dora Marie memiliki dua orang puteri, Biantiningsih Miderawati Djiwandono (istri Soedradjad Djiwandono) dan Marjani Ekowati Lemaistre, dan dua orang putera, Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Hashim Sujono Djojohadikusumo.
Masih mengutip wikipedia, Dora Marie menikah dengan Profesor Sumitro Djojohadikusumo pada 7 Januari 1946 di Jerman. Dora Marie Sigar bertemu pertama kali dengan Profesor Sumitro Djojohadikusumo tahun 1945 di sebuah acara mahasiswa Kristen Indonesia di Rotterdam, Belanda. Saat itu ia belajar di sekolah ilmu keperawatan bedah di kota Utrecht, Belanda.(*)