BOLTARA,– Kuatnya toleransi dan kebersamaan antar pemeluk agama di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Boltara), bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Sulawesi Utara untuk menciptakan situasi aman dan kondusif di daerah pada perayaan hari-hari besar keagamaan.
Pada perayaan Natal Pemuda Gereja Masehi Injili di Bolaang Mongondow (GMIBM) Wilayah Boroko di Jemaat GMIBM Centrum Boroko, umat Muslim yang tergabung dalam Karang Taruna Samudera Desa Boroko, Kecamatan Kaidipang, ikut melakukan penjagaan ibadah yang dilangsungkan sejak sore hingga malam hari pada Kamis (4/12).
“Aktivitas penjagaan ibadah umat Kristiani yang kami lakukan ini sebagai bentuk solidaritas sosial dan memperkuat rasa kebersamaan untuk menjamin kondusifnya keamanan dalam perayaan hari besar keagamaan,” kata Sultan Gumohung, Wakil Sekretaris Karang Taruna Samudera Desa Boroko.
Aktivitas penjagaan ibadah pada perayaan Natal Pemuda GMIBM Wilayah Boroko kata Sultan merupakan program tambahan Karang Taruna. “Kegiatan ini juga dilakukan sebagai wujud toleransi dan persatuan antar pemuda Desa Boroko ditengah banyaknya isu perpecahan yang terjadi. Hal ini kiranya menjadi contoh bagi pemuda diluar sana, bahwa kerukunan dapat dimulai dengan tindakan kecil namun bermakna seperti ini,” jelasnya.
Perayaan Natal Pemuda GMIBM Wilayah Boroko berlangsung aman dan kondusif dipimpin Nyong Pdt, Kim Junior S.Th. Ratusan pemuda dari jemaat-jemaat yang ada di Wilayah Boroko hadir untuk merayakan Natal.
Pdt Fecky Ombuh, Ketua GMIBM Wilayah Boroko mengaku sangat berterima kasih kepada Umat Muslim di Boltara khususnya yang tergabung dalam Karang Taruna Desa Boroko, yang telah pro aktif ikut menjaga Kamtibmas selama perayaan Natal hingga tetap kondusif. “Kebersamaan dan kuatnya toleransi antar umat beragama ini mudah-mudahan bisa terus terpelihara demi kemajuan bersama. Terima kasih untuk saudara-saudaraku umat Muslim di Boroko yang boleh terlibat aktif dalam menjaga Kamtibmas tetap kondusif selama perayaan Natal Pemuda Wilayah,” tuturnya. (*)
