Tangerang,- Tak dikenal maka tak sayang. Itulah mungkin yang ditujukan kepada sosok Lely Daisy Nender, salah satu perempuan inspiratif asal Kabupaten Tangerang. Harus diakui kiprahnya dalam pengembangan UMKM.
Di tengah-tengah galaunya ekonomi usai dihantam pandemi, sosok pekerja keras ini mampu bangkit bahkan merangkul warga, terutama ibu-ibu di kompleks perumahannya untuk berjuang bersama membangkitkan ekonomi keluarga.
Perempuan berdarah Manado yang saat ini tinggal di kompleks Tangerang Regency 2 Kotabumi, Kabupaten Tangerang ini, aktif membuat aneka kuliner khas Manado.
Misalnya, sambal roa dan abon ikan cakalang. Kegiatannya itu dinilai menjadi sumber peningkatan ekonomi keluarga.
“Sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, kita harus perjuangkan aspirasi perempuan di Banten. Di mana, banyak ibu-ibu yang berjuang untuk menopang perekonomian keluarga melalui UMKM dan untuk pelaku UMKM pada umumnya,” jelas dia.
Lebih lanjut, Lely mengakui, masih banyak yang belum mengerti tentang bagaimana caranya penjualan secara online guna meningkatkan penjualan produk. Makanya, sangat diperlukan pelatihan penjualan online serta pelatihan-pelatihan.
“Untuk ibu-ibu yang berbakat misalnya di bidang salon, membuat makanan dan lain-lain, butuh pelatihan seperti itu. Tapi belum mendapat kesempatan karena tidak tau caranya mau kemana,” aku Lely.
Dari produk kuliner buatannya ini, Lely mengajak warga terutama ibu-ibu di kompleks perumahannya untuk menjadi reseller.
“Kalau masakannya sih biasa aja, tapi yang luar biasa adalah kami bisa memberdayakan ibu-ibu untuk menjadi reseller, dan menjadikan produk kami sebagai sumber ekonomi baru bagi keluarga mereka. Di samping juga kita jual secara online di toko pedia, shopee, grab food. Kami juga menerima pesanan catering,” papar Lely.
“Untuk abon cakalang kita menggunakan ikan tongkol atau ikan cakalang kalau dalam bahasa Manado, yang masih segar. Sedangkan sambal roa kita menggunakan ikan roa asap yang mendatangkan langsung dari Manado,” sambung owner ‘Dapoer Oma’ kepada liputankawanua.com, baru-baru ini.
Lely juga menuturkan, meski masakan yang ia buat biasa saja, namun kualitas rasa serta penampilan menjadi prioritas. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar pelanggan tidak kapok serta tetap mencintai produk buatannya.(*)