Manado, – Pasca diberlakukannya penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado imbas dari erupsi Gunung Ruang, penutupan operasional Bandara Sam ratulangi masih berlanjut di hari kedua dimana berdasarkan NOTAM atau Notice To Airmen dengan nomor A1010/24 NOTAMR A1009/24. Sampai hari kedua ini peningkatan erupsi Gunung Ruang belum memungkinkan untuk dilakukannya penerbangan.
Pihak Angkasa Pura sendiri sudah melakukan paper tes dibeberapa titik di airside untuk setiap perjam untuk observasi pengamatan dilapangan atas sebaran abu vulkanik dampak erupsi gunung ruang.
Hingga Jumat (19/4) pagi, sebaran debu vulkanik masih cukup tinggi, namun diharapkan hingga sore akan berkurang sehingga baru bisa dilakukan pembersihan runway.
Hasil dari laporan paper test dari pihak Angkasa Pura dan laporan perkembangan dari BMKG, kemudian koordinasi dengan pihak Otband wilayah 8 dan Airnav baru bisa di putuskan apakah operasional bandara Sam Ratulangi bisa dibuka kembali.
Bandara Sam ratulangi juga mengaktifkan Airport Emergency koimte yang berada di posko di loby keberangkatan dengan tujuan untuk memonitor perkembangan dan juga penanganan penumpang serta koordinasi dengan stakeholder terkait.
Disampaikan pula bahwa beberapa penerbangan yang berdampak sampai hari kedua ini dengan total 47 flight dengan tujuan Jakarta, Surabaya, Sorong, Balikpapan, dan juga beberapa flight international yang dicancel penerbangannya dengan total 6.165 penumpang.
Untuk para penumpang yang terdampak dihimbau untuk segera melakukan reschedule ataupun refund di flight di customer services di loby keberangkatan.
“Saya berharap penumpang untuk bersabar dalam situasi ini karena untuk keselamatan penerbangan dan kami juga akan memberitahukan setiap perkembangan yang ada,” ujar Maya Damayanti selaku General Manager PT. Angkasa Pura I Bandara Sam ratulangi Manado.