TOMOHON, liputankawanua.com — Di tengah mulai merebaknya penyebaran Virus Covid-19 di Indonesia, maka Wali Kota Jimmy F Eman mengajak seluruh masyarakat agar bersama-sama Pemerintah Kota Tomohon untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Saya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan agar kita dijauhkan dari dampak virus corona. Doa adalah hal utama yang harus kita lakukan agar terhindar dari virus corona,” ujarnya, Senin (16/3/20).
Bagi seluruh masyarakat, tidak perlu panik secara berlebihan, namun dapat melakukan pencegahan yang sederhana dengan cara, rajin mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir, hindari menyentuh bagian wajah, terutama mata, hidung dan mulut, menghindari kontak lansung dengan orang lain, seperti tidak berjabat tangan secara langsung, menjaga jarak dengan orang yang batuk/bersin, menjalankan pola hidup sehat, dengan makan makanan bergizi dan seimbang, berolahraga secara teratur
serta istirahat secukupnya, menjaga lingkungan tetap bersih dan untuk sementara waktu mengurangi aktivitas di keramaian.
“Bagi yang memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit, untuk segera menginformasikan status
kesehatan di Dinas Kesehatan atau menghubungi hot line dinas kesehatan di nomor 0815 2704 4277 dan di nomor 0813 5659 8800 atau menghubungi call center 112,” katanya.
Jika merasa demam, batuk yang berkepanjangan, segeralah memeriksakan diri di puskesmas atau rumah
sakit terdekat. “Melakukan tindakan preventif (pencegahan) secara individu yang kita lakukan tidak hanya akan dapat
melindungi diri kita, tapi juga melindungi keluarga kita dan orang-orang terdekat,” tuturnya.
Eman juga mengharapkan dan mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat, agar jangan panik, tetap waspada, dan mari bersama-sama lawan Corona.
Kepada para Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Lurah untuk mensosialisasikan, baik di SKPD masing-masing maupun di acara masyarakat/rukun/acara pernikahan/ syukuran HUT dan kegiatan-kegiatan di tempat-tempat ibadah.
“Untuk mengganti jabat tangan kontak langsung dengan salam jarak jauh yakni dengan menangkupkan kedua tangan di dada masing-masng. Sebelum dan sesudah ibadah di gereja atau masjid atau acara ibadah umat agama lainnya, dianjurkan tidak bersalaman kontak jabat tangan langsung tetapi dengan salam jarak jauh antara sesama jemaat dengan Pendeta,” katanya.
Jika ada jemaat yang suspect virus, maka dikuatirkan telapak tangan akan jadi media multiplikasi virus tersebut. Dalam acara pernikahan, hut, ucapan syukur, dan lain-lain, dianjurkan tidak ada lagi jabat tangan kontak langsung dan juga memerlukan waktu lebih dari satu jam untuk mengantri.
“Dalam antrian yang padat, oleh karena para tamu yang berjubel saling berdekatan, maka jika ada tamu pesta yang suspect virus maka virus bisa melompat dari orang tersebut ke orang-orang lain yang semula sehat. Saya anjurkan, budaya antrian tersebut diganti dengan kegiatan para pengantin dan orang tua pengantin, yang justru berjalan berkeliling mengunjungi para tamu yang sedang menikmati santapan di meja masing-masing. Para pengantin dan orang tua dihimbau melakukan salam jarak jauh sambil berkeliling.
Jadi, para tamu tidak lagi akan berdesak-desakan antri untuk jabat tangan, kontak langsung yang perlu waktu lama dan berpeluang virus menyebar. Sesudah pengantin berkeliling di meja tertentu, tamu sudah bisa pulang atau tunggu tergantung yang bersangkutan,” sambung dia.
Sementara itu, para pejabat, camat, lurah dan kepala lingkungan agar mensosialisasikan himbauan ini kepada pimpinan gereja/masjid/vihara, tokoh masyarakat, para MC acara dan semua lapisan masyarakat. “Kepada seluruh masyarakat diharapkan untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan makan makanan bergizi,” ujarnya.
Himbauan ini juga kepada para orang tua peserta didik jenjang PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SKB, PKBM, LKP yang melaksanakan pembelajaran mandiri di rumah, agar tidak memanfaatkan waktu untuk berwisata, ke mall, tempat bermain atau tempat keramaian lainnya. Orang tua jangan membawa anak-anak ke tempat-tempat keramaian seperti mall, pertokoan dan tempat umum lainnya. “Diharapkan pula agar masyarakat kota tomohon tidak perlu panik namun tetap waspada, dan secara bergotong royong bersama pemerintah melakukan upaya-upaya antisipasi dan penanganan penyebaran virus COVID 19,” katanya.
Eman juga menambahkan, tempat-tempat pelayanan umum dan tempat keramaian seperti pasar, supermarket, kantor, tempat ibadah, tempat bermain, taman, agar menyediakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan. “Saya minta masyarakat agar mengikuti terus perkembangan informasi tentang COVID 19, melalui media yang ada sambil terus waspada terhadap hoax, serta memperhatikan setiap himbauan baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun instansi teknis lainnya untuk dilaksanakan,” pungkasnya.
Peliput: Terry Wagiu