MANADO, – Teror virus African Swine Fever atau ASF kian mengkhawatirkan. Denyut resah warga bumi Nyiur Melambai meninggi. Kondisi ini diharapkan mendapat atensi penuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut).

Arus desakan mencuat dari wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut).

Pemerintah provinsi diminta turun langsung melakukan penanganan secara maksimal bagi virus demam babi Afrika itu. Demikian anggota DPRD Sulut, Herol Vresly Kaawoan atau HVK.

Adanya fenomena babi mati mendadak dan dibuang sembarangan di beberapa titik dan juga daging babi yang dijual obral di beberapa daerah di Sulut, patut disikapi.

Bagi politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut, situasi ini menjadi warning buat masyarakat serta pemerintah daerah.

“Terutama dinas dan semua stakeholder terkait. Pada beberapa bulan lalu terinformasi ada beberapa mobil yang memuat daging babi dari daerah pandemi Virus ASF dan menjual daging babi di daerah Minahasa Raya. Terkait fenomena babi mati dimana-mana dan daging babi dijual obral ada apa? Apa karena ternak babi di Provinsi Sulut sudah terkena virus ASF? Sampai daging babi banyak mati dan dijual murah?,” singgung legislator yang diketahui intens turun lapangan tersebut, Sabtu lalu.

Dalam kapasitas sebagai penyambung aspirasi rakyat, Herol mendorong dinas dan semua stakeholder terkait membuat tim kecil melihat fenomena yang terjadi.

“Koordinasi harus intens. Artinya, tim ini bisa terus melaporkan dengan benar kepada Gubernur dan Wakil Gubernur tentang apa yang sebenarnya terjadi. Jangan laporannya tidak sesuai realita yang terjadi di lapangan,” tutur anggota DPRD Sulut dari daerah pemilihan Minahasa-Tomohon.

Menurut Ketua Asosiasi Pedagang Antar Pulau Sulut, jika memang ternak babi di Provinsi Sulut sudah terjangkit virus ASF, dirinya mengusulkan agar Pemprov Sulut lewat semua dinas atau badan yang terkait mencarikan solusinya. Sekaligus, mengganggarkan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2023.

“Tujuannya yakni, membeli vaksin dan diberikan kepada seluruh peternak babi. Kemudian, kerja sama dengan dinas atau badan di kabupaten kota untuk membuat lubang pembuangan daging yang terdampak. Dan, membantu peternak babi yang terdampak, apa dengan mengganti memberikan bibit ternak babi yang sehat atau memberikan ternak ayam dan lain sebagainya,” tandas Anggota Komisi I DPRD Sulut ini.

Kemudian, Bendahara Pemuda Tani Indonesia Sulut ini sangat yakin dengan kemampuan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut dalam mengatasi persoalan tersebut.

“Kami yakin dengan kepiawaian pak Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, bisa mencarikan solusi dengan cepat terkait fenomena yang terjadi saat ini,” lugas politisi vokal tersebut.