Oleh : DR. Ir. Santoso Januwarsono, MBA, MM
Bagian 26
Harmony: Kunci Kinerja Terbaik melalui Happiness at Work
Harmony, atau keselarasan, adalah salah satu faktor penting yang dapat menunjang kinerja terbaik melalui happiness at work. Harmony dapat diartikan sebagai keadaan di mana semua elemen yang ada dalam suatu sistem saling bekerja sama dan mendukung satu sama lain. Dalam konteks workplace, harmony dapat diwujudkan melalui hubungan yang baik antar karyawan, antara karyawan dengan atasan, dan antara karyawan dengan perusahaan.
Harmony dapat memberikan berbagai manfaat bagi karyawan, atasan, dan perusahaan. Bagi karyawan, harmony dapat meningkatkan motivasi, produktivitas, dan kreativitas. Karyawan yang merasa nyaman dan bahagia di tempat kerja akan lebih termotivasi untuk bekerja keras dan mencapai tujuan perusahaan. Selain itu, karyawan yang memiliki hubungan baik dengan rekan kerja dan atasan akan lebih mudah berkolaborasi dan menghasilkan ide-ide baru.
Bagi atasan, harmony dapat meningkatkan kepercayaan dan rasa hormat dari karyawan. Atasan yang dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis akan lebih mudah untuk memimpin dan mengelola tim. Selain itu, atasan yang memiliki hubungan baik dengan karyawan akan lebih mudah untuk mendapatkan feedback dan saran dari karyawan.
Bagi perusahaan, harmony dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan profitabilitas. Perusahaan yang memiliki karyawan yang bahagia dan termotivasi akan lebih produktif dan efisien dalam bekerja. Selain itu, perusahaan yang memiliki hubungan baik dengan karyawan akan lebih mudah untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas.
Menciptakan Harmony di Tempat Kerja
Ada berbagai cara untuk menciptakan harmony di tempat kerja. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:
- Membangun komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik adalah kunci untuk menciptakan hubungan yang harmonis. Karyawan dan atasan harus dapat berkomunikasi secara terbuka dan jujur satu sama lain.
Misalnya;
- Karyawan dan atasan harus sering berkomunikasi secara langsung, baik secara informal maupun formal. Hal ini dapat dilakukan melalui pertemuan tatap muka, email, atau konferensi video.
- Karyawan dan atasan harus mendengarkan satu sama lain dengan penuh perhatian dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
- Karyawan dan atasan harus terbuka dan jujur satu sama lain, bahkan ketika menyampaikan hal-hal yang sulit.
- Menghargai perbedaan. Setiap karyawan memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda-beda. Penting untuk menghargai perbedaan tersebut dan menghindari diskriminasi.
Misalnya;
- Perusahaan harus memberikan pelatihan tentang keragaman dan inklusi kepada karyawan. Pelatihan ini dapat membantu karyawan untuk memahami dan menghargai perbedaan antar individu.
- Perusahaan harus menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, di mana semua karyawan merasa diterima dan dihargai. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan kebijakan yang adil dan tidak diskriminatif.
- Karyawan dan atasan harus saling menghormati perbedaan, baik dalam hal latar belakang, pengalaman, maupun pendapat.
- Menciptakan lingkungan kerja yang suportif. Perusahaan harus menciptakan lingkungan kerja yang suportif dan aman bagi karyawan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan fasilitas yang memadai, menerapkan kebijakan yang adil, dan memberikan pelatihan yang dibutuhkan.
Misalnya;
- Perusahaan harus menyediakan fasilitas yang memadai untuk karyawan, seperti ruang kerja yang nyaman, peralatan yang diperlukan, dan fasilitas kesehatan.
- Perusahaan harus menerapkan kebijakan yang adil dan mendukung karyawan, seperti kebijakan cuti dan asuransi kesehatan.
- Perusahaan harus memberikan pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan oleh karyawan.
- Melakukan kegiatan bersama. Kegiatan bersama dapat membantu karyawan untuk saling mengenal dan membangun hubungan yang lebih baik. Kegiatan bersama dapat berupa kegiatan olahraga, rekreasi, atau kegiatan sosial.
Misalnya;
- Perusahaan dapat mengadakan kegiatan bersama, seperti olahraga, rekreasi, atau kegiatan sosial. Kegiatan ini dapat membantu karyawan untuk saling mengenal dan membangun hubungan yang lebih baik.
- Perusahaan dapat mendorong karyawan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sukarela atau komunitas. Kegiatan ini dapat membantu karyawan untuk merasa lebih terhubung dengan lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, perusahaan harus berkomitmen untuk menciptakan harmony di tempat kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai kebijakan dan program yang dapat mendukung terciptanya harmony.
“Lingkungan kerja yang harmonis akan menghasilkan karya yang lebih baik.” – Soekarno.