Oleh : DR. Ir. Santoso Januwarsono, MBA, MM
Bagian 28
Be-Aware:
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai pilihan dan keputusan. Mulai dari hal-hal kecil, seperti memilih makanan untuk sarapan, hingga hal-hal besar, seperti memilih jurusan kuliah atau pekerjaan. Dalam mengambil setiap keputusan, kita perlu mempertimbangkan berbagai faktor dan konsekuensinya.
Begitu pula dalam bekerja. Kita sering dihadapkan pada berbagai tugas dan tanggung jawab. Untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut dengan baik, kita perlu membuat keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat dapat membantu kita mencapai kinerja terbaik.
Namun, mengambil keputusan yang tepat bukanlah hal yang mudah. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti informasi yang tersedia, waktu yang terbatas, dan risiko yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, penting untuk bersikap waspada sebelum bertindak.
Pengertian Be-Aware
Be-aware berarti waspada atau berhati-hati. Dalam konteks bekerja, be-aware berarti bersikap waspada sebelum bertindak atau membuat keputusan. Hal ini penting untuk menghindari kesalahan yang dapat berakibat buruk pada kinerja.
Manfaat Be-Aware dalam Bekerja
Ada banyak manfaat be-aware dalam bekerja, antara lain:
- Menghindari kesalahan. Kesalahan adalah hal yang wajar terjadi, tetapi kesalahan yang berulang dapat berdampak buruk pada kinerja. Dengan bersikap waspada, kita dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan.
- Meningkatkan kualitas kerja. Ketika kita waspada, kita akan lebih memperhatikan detail dan mempertimbangkan berbagai aspek sebelum mengambil tindakan. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas kerja.
- Menjaga reputasi. Kesalahan dapat merusak reputasi kita di tempat kerja. Dengan bersikap waspada, kita dapat menjaga reputasi kita agar tetap baik.
- Meningkatkan produktivitas. Ketika kita waspada, kita akan lebih fokus dan terarah dalam bekerja. Hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas kita.
Tips Be-Aware dalam Bekerja
Berikut adalah beberapa tips be-aware dalam bekerja:
- Kumpulkan informasi yang cukup. Sebelum mengambil tindakan, pastikan kita telah mengumpulkan informasi yang cukup. Informasi yang cukup akan membantu kita memahami situasi dan membuat keputusan yang tepat.
- Misalnya, seorang karyawan yang ditugaskan untuk membuat laporan keuangan. Sebelum mulai mengerjakan laporan, karyawan tersebut perlu mengumpulkan informasi yang cukup, seperti data penjualan, biaya operasional, dan informasi lainnya yang terkait dengan laporan keuangan tersebut. Dengan mengumpulkan informasi yang cukup, karyawan tersebut dapat membuat laporan keuangan yang akurat dan lengkap.
- Pertimbangkan berbagai aspek. Jangan hanya terpaku pada satu aspek saja. Pertimbangkan berbagai aspek yang relevan sebelum membuat keputusan.
- Misalnya, seorang manajer yang harus membuat keputusan untuk menunda atau melanjutkan proyek. Manajer tersebut perlu mempertimbangkan berbagai aspek, seperti biaya, waktu, dan risiko yang mungkin terjadi jika proyek ditunda atau dilanjutkan. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek, manajer tersebut dapat membuat keputusan yang tepat untuk perusahaan.
- Amati situasi dengan cermat. Tidak semua situasi sama. Perhatikan situasi dengan cermat agar kita dapat mengambil tindakan yang tepat.
- Misalnya, seorang pekerja lapangan yang harus memperbaiki mesin yang rusak. Sebelum memulai perbaikan, pekerja tersebut perlu mengamati situasi dengan cermat untuk mengetahui penyebab kerusakan mesin tersebut. Dengan mengamati situasi dengan cermat, pekerja tersebut dapat memperbaiki mesin secara efektif.
- Konsultasi dengan orang lain. Jika perlu, konsultasikan dengan orang lain yang lebih berpengalaman. Orang lain mungkin memiliki perspektif yang berbeda yang dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih baik.
- Misalnya, seorang karyawan yang harus membuat presentasi untuk klien. Sebelum membuat presentasi, karyawan tersebut perlu berkonsultasi dengan rekan kerja atau atasan yang lebih berpengalaman. Dengan berkonsultasi dengan orang lain, karyawan tersebut dapat membuat presentasi yang lebih baik.
- Bersedia untuk berubah. Jika ternyata keputusan kita salah, jangan takut untuk berubah. Belajarlah dari kesalahan dan buat keputusan yang lebih baik di masa depan.
- Misalnya, seorang karyawan yang membuat kesalahan dalam mengerjakan proyek. Karyawan tersebut perlu mengakui kesalahannya dan bersedia untuk berubah. Dengan bersedia untuk berubah, karyawan tersebut dapat belajar dari kesalahan dan menghindari kesalahan yang sama di masa depan.
Be-Aware dan Kebahagiaan
Be-aware tidak hanya penting untuk mencapai kinerja terbaik, tetapi juga untuk menjaga kebahagiaan dalam bekerja. Ketika kita waspada, kita akan lebih fokus dan terarah dalam bekerja. Hal ini dapat membantu kita menghindari stres dan burnout.
Selain itu, be-aware juga dapat membantu kita lebih menghargai setiap pekerjaan yang kita lakukan. Ketika kita menyadari pentingnya setiap tindakan, kita akan lebih termotivasi untuk mengerjakannya dengan baik.
Oleh karena itu, penting untuk membiasakan diri untuk bersikap waspada dalam bekerja. Dengan bersikap waspada, kita dapat mencapai kinerja terbaik dan menjaga kebahagiaan dalam bekerja.
“Lebih baik berhati-hati daripada menyesal.” – Peribahasa Jawa.