JAKARTA,- PT Angkasa Pura I (AP1) terus menunjukkan peningkatan kinerja operasional maupun kinerja keuangan. Hingga triwulan III 2023, AP1 membukukan laba bersih sebesar Rp 802 miliar. Jumlah ini mengalami peningkatan 172% dibandingkan periode yang sama pada 2022.
Direktur Utama AP1 Faik Fahmi mengatakan kinerja keuangan dan operasional perusahaan sampai dengan triwulan III 2023 cenderung meningkat signifikan karena didorong oleh pemulihan trafik penumpang sepanjang periode tersebut.
Kemudian, perolehan laba bersih yang melesat hingga September 2023 juga didukung oleh upaya perusahaan dalam mengoptimalkan implementasi transformasi yang berkelanjutan.
Pada periode yang sama, AP1 juga menerima 18 penghargaan prestisius tingkat dunia dalam ajang Airport Service Quality (ASQ) Awards 2022 yang diselenggarakan oleh organisasi pengelola bandara dunia, Airports Council International (ACI).
Direktur Utama AP1 Faik Fahmi menerima langsung seluruh penghargaan di tengah agenda ACI Customer Experience Global Summit (ACI CEGS) yang berlangsung di Incheon, Korea Selatan, pada Rabu, 6 September 2023. Jumlah ini menjadi penghargaan terbanyak sepanjang sejarah AP1 yang diperoleh dari ACI.
“Kami sangat bersyukur sekaligus bangga karena upaya perusahaan untuk terus mengoptimalkan implementasi transformasi telah membuahkan hasil nyata, yakni kinerja operasional dan keuangan yang terus mengalami peningkatan, serta berbagai apresiasi dari berbagai lembaga prestisius dunia seperti ACI. Ini dapat menjadi momentum yang baik bagi perusahaan untuk rebound to win dan kembali ke posisi sebelum pandemi,” ujar Faik Fahmi.
Dari 15 bandara yang dikelola AP1, sebanyak 8 bandara yang menerima 18 penghargaan ASQ Awards 2022 antara lain Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 5 penghargaan, Bandara Pattimura Ambon dengan 4 penghargaan, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 2 penghargaan, Bandara Juanda Surabaya dengan 2 penghargaan, Bandara Internasional Yogyakarta dengan 2 penghargaan, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dengan 1 penghargaan, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dengan 1 penghargaan, dan Bandara Adi Soemarmo Solo dengan 1 penghargaan.
Berdasarkan data AP1, kinerja keuangan AP1 yang meroket ditopang oleh peningkatan trafik penumpang di seluruh bandara yang dikelola AP1 yang mencapai 51,79 juta penumpang hingga September 2023.
Menurut Faik, peningkatan trafik di bandara yang dikelola AP1 tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang mendukung industri aviasi seperti pembukaan pembatasan rute internasional, intensitas AP1 dalam bekerja sama dengan stakeholder utama perusahaan yakni maskapai nasional maupun internasional, kebijakan cuti bersama Hari Raya dan libur anak sekolah, penerbangan haji di enam (6) bandara, dan pelaksanaan event internasional seperti Kejuaraan Dunia Superbike dan MotoGP di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kemudian, implementasi empat pilar transformasi yang secara konsisten dilakukan sejak 2022 yakni business turnaround, organization and culture, financial restructuring, dan digitalization, berdampak positif terhadap percepatan pemulihan kinerja AP1.
Hal ini ditunjukkan dengan EBITDA hingga triwulan III 2023 mencapai Rp 3,19 triliun yang meningkat hampir 3 kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu dengan EBITDA margin 47%.
Berdasarkan data AP1, laba bersih perusahaan di triwulan III 2023 diperoleh karena meningkatnya pendapatan usaha perusahaan yang mencapai Rp 6,82 triliun, naik 73% dibandingkan periode yang sama pada 2022 sebesar Rp 3,94 triliun.
Implementasi Manajemen Operasi Berbasis Trafik (MOT) yang merupakan bagian dari pilar business turnaround sangat efektif dilakukan perusahaan sehingga dapat meminimalisir operation cost.
Selanjutnya, kontrol internal dan manajemen risiko yang diterapkan perusahaan kemudian juga sangat berdampak signifikan terhadap penerapan Enterprise Performance Management (EPM).
Agar dapat sesuai atau bahkan melebihi target yang diharapkan perusahaan hingga akhir tahun ini, Faik mengatakan perusahaan akan berfokus untuk memaksimalkan momentum kenaikan trafik–baik penumpang, pesawat, maupun kargo, melanjutkan program cost leadership, dan terus meningkatkan pilar transformasi digitalization.
“Kami yakin target-target yang telah direncanakan perusahaan dapat tercapai hingga akhir tahun ini. Seluruh bandara kami bekerja secara maksimal untuk meningkatkan pendapatan–baik pendapatan aeronautika maupun nonaeronautika, berkoordinasi dan bekerja sama dengan seluruh mitra usaha untuk memanfaatkan lahan komersial yang ada di seluruh bandara, penerapan efisiensi di Kantor Pusat, Kantor Cabang, maupun anak usaha, serta berbagai upaya lainnya yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan,” tutup Faik Fahmi.
Tentang PT Angkasa Pura I
PT Angkasa Pura I merupakan perusahaan pengelola bandara di Indonesia. Angkasa Pura I mengelola 16 bandara—baik secara langsung maupun tidak langsung—di Indonesia, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Bandara Internasional Lombok Praya, Bandara Pattimura Ambon, Bandara El Tari Kupang, Bandara Sentani Jayapura, dan Bandara Hang Nadim Batam. Angkasa Pura I memiliki lima anak perusahaan, yaitu PT Angkasa Pura Logistik, PT Angkasa Pura Properti, PT Angkasa Pura Suport, PT Angkasa Pura Hotel, dan PT Angkasa Pura Retail.
Angkasa Pura I merupakan bagian dari Holding BUMN Aviasi Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau dikenal sebagai InJourney sebagai corporate brand. Informasi tentang Angkasa Pura I dapat dilihat di www.ap1.co.id.