Manado,- Trum sebuah permainan olah raga asah otak yang kini merasuk dan diminati kaum muda, bahkan masyarakat luas, di bumi Nyiur Melambai.

Info yang diterima media ini, Trum berawal dari kongko-kongko para anak muda di setiap cafe, kemudian terus berkembang menjadi sebuah permainan olah raga asah otak.

Diketahui, permainan Trum ini hampir mirip dengan permainan bridge, dalam arti setengah permainan ini seperti permainan bridge, meski memang diakui ada perbedaan.

Dalam proses perjalanan Trum semakin hari kian diminati dan mendapat tempat dihati para generasi muda saat ini, bahkan hingga masyarakat umum ingin merasakan keasyikan dari permainan ini.

Di Manado, permainan yang mengandalkan kecerdasan ini berpusat di Bahu Malalayang, kemudian menjamur ke beberapa lokasi di Manado, seperti di Kecamatan Sario, Wenang, Tikala dan daerah Tuminting. Bukan cuma itu, bahkan juga telah sampai di Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa.

Namun begitu permainan trum yang belum capai setahun kiprahnya, kini mulai dengan membentuk perkumpulan organisasi.

“Trum ini sudah terorganisir dengan baik, dan kini anggotanya mencapai kurang lebih 200 orang dan ini akan terus bertambah,” beber Christo Kilapong kepada awak media, Kamis (29/2) malam, di kawasan Boulevard 2 Maasing Manado.

Lanjut kata Christo yang mewakili pengurus organisasi, organisasi Trum di Manado ini sudah disponsori oleh perusahaan minuman M150 dan PT Gudang Gara. Juga dikatakan setiap permainan Trum ini untuk setiap kali kegiatan permainan mereka bersepakat untuk ada pendaftaran peserta dalam permainan trum, hal itu dimaksudkan untuk menunjang kegiatan permainan trum ini terus berlanjut.

“Dalam setiap permainan, setiap satu slot dibebankan Rp50 ribu dan diberi kesempatan 2 kali, pada permainan ini memakai sistem gugur, juga itu diatur ada pemenang dan berhak mendapatkan hadiah dari kami,” jelasnya.

Disisi lain, kata Christo, permainan trum ini seiring berjalannya waktu terus mendapat perhatian dari berbagai pihak, permainan trum ini dinilai sebagai sebuah prospek olah raga yang mengandalkan kecerdasan berpikir, selain itu seseorang yang mengguluti permainan tersebut terasah dan menghilangkan kepenatan dan stres.

Menurutnya lagi, trum dalam aktivitasnya mendapat apresiasi yang besar dari masyarakat, Pemerintah daerah bahkan para politisi.

“Dalam hampir setiap aktivitas trum mendapat apresiasi dan didukung oleh calon anggota DPR RI Rio Dondokambey, Jein Sumilat dan Franko Wangko. Mereka para politisi turut memberikan bantuan bagi kami,” ujar Christo.

Lanjut mantan alumnus Fakultas Hukum Unsrat ini, berharap olah raga mengandalkan kecerdasan tersebut dapat diterima sebagai olah raga yang resmi dikemudian hari.

“Dimana juga trum dapat dipertandingkan layaknya olah raga yang lain, seperti Kejurda atau Pekan Olah raga Nasional,” tutupnya.