Sulut – Dua legislator gedung Cengkih yakni Amir Liputo dan Yongky Limen berang. Program rehabilitasi aliran sungai Mahawu, belum terealisasi. Kritik dua wakil rakyat vokal menyasar Balai Wilayah Sungai Sulawesi.
Hal itu terungkap pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD Sulut bersama Balai Wilayah Sungai Sulawesi, Senin (03/06/24).
Dalam rapat, Liputo dan Limen mempertanyakan realisasi program pembuatan aliran sungai di kawasan Kelurahan Mahawu Tuminting yang berbatasan Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken. Sampai saat ini, kata mereka, tidak dikerjakan oleh Balai Sungai.
Padahal, aspirasi warga untuk rehabilitasi aliran sungai sudah disampaikan ke pihak balai saat hearing, beberapa waktu yang lalu.
“Kawasan Mahawu yang berbatasan langsung dengan Bailang merupakan vital penghubung ke kawasan Bunaken. Mestinya, harus ada penyelesaian bantaran aliran sungai, tapi kenyataannya pihak balai masih menunda pengerjaanya meski sudah diprogramkan sejak tahun 2023,” sebut Liputo dan Limen.
“Ini penting, sebab kawasan ini jika sering hujan airnya meluap dan terjadi banjir,” sambung Liputo yang diiyakan Limen.
Pihak balai, mereka menyebut ‘pandang enteng’, sebab sudah beberapa tahun permasalahan ini belum ditindaklanjuti.
“Kami prihatin, beberapa kali aspirasi ini disampaikan saat hearing namun tak digubris pihak balai, ini ada apa?. Kami sudah mengusulkan ke pihak balai untuk memperhatikan wilayah ini dan secepatnya direalisasikan. Jika tidak, kami tak segan-segan akan mempertanyakan hal ini ke pemerintah pusat dan ke komisi 5 DPR RI terkait kinerja dan tugas dari balai,” lugas mereka.
Sementara itu, Kepala Balai Sungai Sulawesi Utara Sugeng Heryanto, menyambut baik aspirasi kedua legislator. Begitu juga dengan saran dari anggota lainnya di Komisi 3 DPRD Sulut.
“Mulai pertengahan tahun ini akan segera tinjau lokasi dan akan kami tindaklanjuti pekerjaannya,” jelas dia, usai RDP.
“Ini kemudian segera dikerjakan meski baru penanganan secara terbatas. Kemudian, pekerjaan secara fisik keseluruhan akan dimulai awal tahun depan,” imbuh Sugeng didampingi PPK pengadaan tanah, PPK operasi dan pemeliharaan serta jajaran balai sungai.