BOLMUT,- Sejarah telah banyak membuktikan, bahwa generasi muda memiliki peran yang sangat penting dan vital dalam membangun daerah, bangsa, dan Negara Indonesia. Pemimpin negeri ini lahir dari generasi muda, yang memiliki energi kuat dan semangat membara untuk mensejahterakan rakyatnya.
Soekarno misalnya, adalah salah satu tokoh pendiri bangsa yang berhasil memimpin Indonesia. Sang Proklamator Kemerdekaan RI ini ketika menjadi Presiden pertama Indonesia, usianya terbilang masih sangat muda yakni 44 Tahun. Sikap dan pendiriannya yang pantang menyerah, berhasil mempersatukan seluruh elemen bangsa dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang disegani kala itu.
Tokoh muda lainnya yang layak dicontoh dan dinilai berhasil ketika menjadi pemimpin Negeri ini adalah Soeharto. Presiden RI kedua ini saat memimpin pertama kali Indonesia usianya baru beranjak 45 Tahun. Banyak keberhasilan yang ditorehkan Soeharto selama memimpin Indonesia hampir 32 tahun lamanya, dan menjadikan negeri ini sangat berkembang.
Tokoh muda lainnya yang layak diapresiasi adalah Gibran Rakabuming Raka. Saat menjadi Walikota Solo, usianya baru 36 tahun. Banyak kemajuan yang dialami Solo saat dipimpin Gibran. Putra sulung Presiden RIJoko Widodo ini sebentar lagi akan dilantik menjadi Wakil Presiden RI.
“Jadi kalau ada yang bilang-bilang, Sirajudin Lasena dan Moh Aditya Pontoh tak layak pimpin Bolmut karena masih terlalu muda, maka saya ingin katakan belajar lagi sejarah. Karena sejarah telah mencatat bahwa pemimpin-pemimpin mudalah yang paling berhasil membawa kemajuan bagi Negeri ini,” kata Sirajudin saat kampanye dialogis di Desa Tanjung Labuo, Kecamatan Bolangitang Timur, Kamis (10/10).
Umur Sirajudin saat ini membilang 49 Tahun. 4-5 tahun lebih tua dari Presiden Soekarno dan Soeharto. Soal kapasitas dan integritasnya menjadi pemimpin daerah tak perlu diragukan lagi. Sebab, selama 11 bulan menjadi Penjabat Bupati Bolmut sejak 25 September 2023 hingga 28 Agustus 2024, mampu melahirkan dan mengeksekusi program pembangunan yang manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat disegala bidang.
Keberhasilan paling mentereng yang digapai Sirajudin ketika memimpin Bolmut, yakni adanya reward dari pemerintah pusat, dan 6 kali mendapat insentif fiskal dengan nilai mencapai Rp 30-an Milyar sejak tahun 2023 hingga 2024. Insentif ini merupakan terbesar di Sulut bagi Bolmut, karena tidak semua kabupaten/kota di bumi Nyiur Melambai yang mendapat reward dimaksud..
“Kami ini memiliki semangat membara untuk melayani masyarakat bukan untuk dilayani. Itu sudah kami buktikan karena kami tau persis keadaan dan kebutuhan masyarakat Bolmut,” kata Sirajudin.
Sirajudin mengungkapkan, keputusan dirinya bersama Adit untukaju di Pilkada berangkat dari niat baik untuk membangun daerah. “Kami ini memiliki gagasan dan program untuk membangun daerah, makanya kami putuskan untuk maju bertarung karena kami ingin mengabdikan diri kami untuk masyarakat Bolmut,” tuturnya.
Moh Aditya Pontoh menegaskan, secara pribadi dirinya tidak pernah takut untuk bertarung di Pilkada kali ini, karena kuatnya dukungan yang diberikan masyarakat. “Saya tidak takut, karena masyarakat ada di belakang saya. Masyarakat nanti yang akan menilai mana yang terbaik, karena memiliki hak untukemilih dan dipilih,” tuturnya.
Adit kini berusia 34 Tahun. Semangatnya untuk melayani rakyat tak pernah padam. “Kepada istri saya sudah saya pesan, kelak jika dipercayakan rakyat memimpin daerah, jangan cari saya, karena nomor 1 yang akan saya urus itu adalah rakyat. Nomor 2 itu istri, tapi bukan 02 ya,” kata Adit.
Kehadiran Sirajudin dan Adit dibeberapa titik lokasi kampanye di Kecamatan Bolangitang Timur disambut sangat antusias oleh simpatisan dan pendukung. Ada semangat besar terpancar dihati dan wajah mereka, akan majunya daerah ini ketika dipimpin pemimpin muda berkualitas, berakhlak dan berkarakter.