TOMOHON, LiputanKawanua.com – Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD), untuk pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19) pada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tomohon dipertanyakan.

Pasalnya, beberapa item APD yang diadakan oleh penyelenggara pemilu tersebut tidak nampak digunakan, baik oleh anggota Komisioner Bawaslu, maupun jajarannya.

“Ya, dari beberapa acara bawaslu yang saya hadiri, saya tidak melihat Komisioner atau pun jajaran Bawaslu lainnya menggunakan face shield dan hanskun. Kalau pun ada, hanya beberapa,” beber sumber yang enggan namanya ditulis dalam berita ini.

(tampak juga, jajaran Bawaslu Tomohon tidak menggunakan APD yang sudah diadakan)

Dijelaskannya, untuk dana pengadaan APD pada Bawaslu Tomohon sudah dibelanjakan. Yang diadakan yakni, masker, face shield, hanskun, handsanitasier dan vitamin. “Se tau kami itu sudah dibelanjakan. Dan APD tersebut dibagikan kepada jajaran Bawaslu Tomohon setiap tahapan pilkada,” terang sumber yang sering menghadiri kegiatan Bawaslu Tomohon itu belum lama ini.

Menanggapi hal itu, Ketua Lembaga Anti Korupsi Pemerhati Pembangunan Nasional (LAKP2 N) Kota Tomohon, Danni Tular mengungkapkan, pihaknya sangat mempertanyakan hal tersebut. “Dana itu kan di tata pasti sesuai kebutuhan dari Bawaslu. Untuk apa dana itu terbuang jika pada akhirnya APD yang diadakan tidak dipergunakan,” tegas Dani kepada wartawan Kamis (20/8/2020).

Dia mengatakan, hal tersebut merupakan pertanyaan besar. Karena, kata dia, perencanakan pembelajaan yang menjadi kebutuhan oleh Bawaslu Tomohon, dalam hal ini pengadaan APD dinilainya tidak berguna. “Itu kan mubasir jika sudah diadakan trus tidak digunakan. Lebih baik sudah digunakan untuk keperluan lain,” bebernya.

“Nah pertanyaannya lagi, apakah dana APD yang dibelanjakan itu sesuai. Atau, apakah banyaknya APD yang dibelanja sesuai dengan pertanggungjawaban. Jangan-jangan ada kesalahan,” tanya pejuang pembentukan Kota Tomohon itu.

Sementara, Koordinator Sekretariat (Korsek) Bawaslu Tomohon Vernon Mamuaja saat dikonfirmasi, tidak merespon ketika di hubungi wartawan media ini melalui via handphone.

Penulis: Terry Wagiu