TOMOHON, — Kejadian bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makasar, serta kejadian di Mabes Polri beberapa hari yang lalu, masih membekas dalam benak umat Nasrani.
Meski begitu, tragedi tersebut bukannya membuat keretakan hubungan umat beragama yang ada di Kota Tomohon, tapi seakan menjadi pemicu keakraban antara umat Muslim dan Nasrani di dataran kaki Gunung Lokon ini semakin mesra.
Terbukti, ibadah Jumat Agung hari ini, Jumat (2/4/2021), di gereja-gereja yang ada di Kota Tomohon dijaga oleh puluhan umat Muslim yang ada Kota Religius ini.
Dari pantauan media ini, kegiatan itu dikoordinasikan oleh Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU), yang melibatkan Pemuda Ansor, Pemuda Remaja Mesjid serta umat Muslim lainnya.
Ketua PCNU Tomohon Ustadz Zamroni Khan, ketika diwawancarai wartawan media ini disela penjagaan Ibadah Jumat Agung mengungkapkan, kegiatan seperti ini sebenarnya sudah banyak kalo dilaksanakan oleh umat Muslim di Kota Tomohon.
“Namun, saat ini memang diinstruksikan langsung oleh Ketua GP Ansor Pusat, Yaqut Cholil Qoumas yang diketahui adalah menteri agama (Menag),” ungkap Zamroni.
Dia (Zamroni-red) menjelaskan, pihaknya sebagai umat Muslim sangat peduli dengan kerukunan antar umat beragama di Kota Tomohon. “Ini adalah bentuk kepedulian kami. Jangan sampai kerukunan dan keakraban kami dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab,” tegasnya.
Sementara, Koordinator GP Ansor Tomohon Abdi Rhamadani yang juga melakukan penjagaan di Gereja GMIM Syaloom Tumatangtang meminta supaya umat Nasrani di Kota Tomohon jangan terganggu dengan kejadian buruk di daerah lain.
“Umat Nasrani di Tomohon jangan terganggu. Meski kita adalah kaum minoritas di sini, tapi kita ada di sini untuk saling menjaga hubungan antar umat beragama,” tukasnya.
Diketahui, penjagaan di rumah Gereja saat pelaksanaan Ibadah Jumat Agung di Kota Tomohon itu juga dilaksanakan oleh Anggota Linmas yang merupakan umat Muslim yang berdomisili di Kelurahan Kampung Jawa.
Penulis: Terry Wagiu