TOMOHON, – Pelaksanaan Tomohon International Flower Festival (TIFF 2022) sepertinya sudah di depan mata.
Seperti Tahun-tahun sebelumnya, TIFF 2022 yang akan di gelar ke 10 kalinya di kota berjuluk Bunga itu akan dilaksanakan pada Bulan Agustus mendatang.
Meski begitu, persiapan event Internasional yang tinggal menghitung hari itu terkesan kurang matang.
Bahkan, sosialisasi TIFF produk pertama Walikota Tomohon Caroll Senduk SH dan Wakil Walikota Wenny Lumentut SE tersebut dinilai tak seheboh pelaksanaan sebelumnya.
Sebab, jelang pelaksanaan TIFF 2022 yang dilaksanakan sebelum, Kota Tomohon dipenuhi dengan Taman Bunga yang indah, kini tidak lagi terlihat indah.
Seperti pemandangan yang jelas di Kota Tomohon saat ini, berhamburan banner dan baliho.
Bahkan, di seputaran dan di dalam halaman Kantor Walikota Tomohon, tak luput dari banner dan baliho TIFF 2022.
Hal tersebut pun menjadi tanda tanya oleh masyarakat Kota Tomohon. Sebab, masyarakat Tomohon bahkan Sulawesi Utara sudah sangat mengenal TIFF itu apa.
“Memangnya para ASN dan tenaga kontrak (Nakon) yang ada di Kantor Walikota tidak tau kalau ada TIFF,” ungkap Arter Moningka salah satu warga Kecamatan Tomohon Selatan.
Generasi Muda Tomohon tersebut menilai jika pemasangan banner dan baliho sosialisasi itu adalah hal yang konyol dilakukan untuk suksesnya Tiff 2020.
“Event Internasional, tapi sosialisasinya di Pemkot Tomohon. Lucu…! Bukan tanam bunga, malahan tanam baliho di bidang tanah yang diperuntukkan untuk bunga,” kata Arter sambil tertawa sinis.
Harusnya, kata dia, baliho dan banner-banner tersebut dipasang di tempat-tempat strategis yang ada di daerah lain.
“Katanya bersinergi dengan pemerintah pusat. Kenapa tidak dilakukan lobi-lobi di daerah lain,” ucap pengurus KNPI Tomohon Selatan itu.
Contohnya, lanjut Arter, dipasang di sepanjang jalur mengarah ke bandara Sam Ratulangi. “Kan lebih efektif. Pengunjung dapat langsung melihat. Manado pemimpinnya kan segaris,” katanya.
Baca Juga: Sekkot Tomohon Perintahkan Jajaran Pemkot Aktif Sosialisasikan TIFF 2022
Terpisah, salah satu warga Kelurahan Kinilow, Kecamatan Tomohon Utara yang tak ingin namanya ditulis dalam berita ini mengatakan, jika ditaksir pemasangan baliho dan banner terhambur di seluruh Kelurahan ini, secara keseluruhan menembus ratusan juta.
“Sangat disayangi jika dana yang dikeluarkan itu terbuang percuma. Padahal, Ekonomi masyarakat Kota Tomohon saat ini masih terpuruk lantaran Covid-19, hingga Pemkot mengajukan pinjaman ratusan miliar dana PEN, yang saat ini sudah sementara dibayar dengan uang rakyat,” tukasnya.