Dengan kerja keras, ikhlas dan cerdas, impian itu tercapai. Listrik di perbatasan Indonesia Timur lebih baik dari tetangga. Ini testimoninya.
Papua.

Listrik di perbatasan memanjang dari Jayapura hingga Merauke. Sudah lebih baik dari tetangga Papua Nugini. Pernah melintas ke kota terdekat, Vanimo, ibukota Propinsi Sandaun.

PLN Papua lebih hebat. Perusahaan listrik Vanimo, minta dipasok dari Jayapura. Akan lebih murah.

Kini di Papua ada PLTU, juga PLTA, sedang di Vanimo, Papua Nugini hanya PLTD berbahan bakar solar. Pernah juga melintas ke Timor Leste. Idem, Harga listrik Timor Indonesia lebih rendah dibanding Timor Leste. Pun kualitas sebab sdm dan etos kerja unggul.

Bagaimana dengan Sulawesi Utara?. Lebih wah. Sulut punya, PLTU, PLTA pun Pembangkit Listrik Panas Bumi, PLTP besar, Lahendong. Juga listrik di Pulau Miangas, sebagai beranda NKRI, lebih baik dari pulau terdekat di Pilipina. Di Miangas, selain diesel, juga memiliki Pembangkit Surya dan Pembangkit Biomas sekala kecil. Memanfaatkan limbah batok kelapa.

Nusa Tenggara Barat apa ada kelebihannya dibanding Australia?. Ada. NTB punya kabel laut tegangan menengah 20 kV. Empat pulau dijahit. SKLTM ditanam dibawah laut. Dari Pulau Lombok, ke Gili Terawangan, ke Gili Meno, Gili Air, lalu balik ke Lombok. Melingkar, sehingga lebih andal. Bagaimana dengan listrik Kalimantan Utara?. Apa lebih baik dibanding Serawak?. Ya.

Buktinya?. Kunjungan kami kala itu ke Tawao. SEB, Serawak Energy Berhard, hanya memiliki Diesel berbahan bakar solar. Sedang beranda NKRI, Nunukan, dipasok dari Borneo lewat kabel laut 20 kV. Tetangga tak punya kabel laut.

Pembangkitnya pun berbahan bakar Gas. PLTMG, Beranda NKRI, lebih hebat bukan? Kecamatan terluar, salah satunya Krayan. Ada karya fenomenal disana. Kunjungan dinasku di hari Minggu, yang juga hari kebangkitan nasional 20 Mei 2012. Krayan masih tanpa PLN.