Penulis: Ir.Vickner Sinaga M.M
Caleg DPR RI dari Partai Golkar nomor 3 Dapil Kalimantan Utara

Lelah. Memang teramat lelah. Perjalanan ekstra panjang dari lima derajat lintang Selatan NKRI, Jakarta. Melintasi Katulistiwa. Menuju ke empat derajat lintang Utara, kota Malinau di Kaltara… Hari belum lagi subuh, naik taksi dari rumah Cinere menuju Bandara SHIA, Cengkareng. Check in. Boarding dan take off tepat waktu 04.25 Wib. Mendarat di Balikpapan 07.45 Wita.. Beda waktu, satu jam antara Wib dan Wita.

Tukar pesawat. Take off pukul 08.40 Wita menuju Tarakan di Pulau Tarakan. Mendarat mulus pukul 09.50 Wita. Lanjut ke pelabuhan Tengkayu. Kini perjalanan melintas lautan, dengan Speedboat. Kapasitas 40 an penumpang. Mendarat 90 menit kemudian. Dimana?…. Balik mene, ke Pulau Kalimantan lagi. Tepatnya, demaga ferry Tanjung Selor. Ibukota Provinsi Kalimantan Utara. Tiba saatnya makan siang. Lanjut berkendara ke arah Barat. Butuh waktu 7 jam hingga tiba di Malinau, ibukota kabupaten Malinau. Salah satu kota yang agak besar di perbatasan dengan Malaysia.

Sudah magrib, saat chek in di hotel. Rehat sejenak. Total perjalanan sekitar 4 ribu kilometer. Lengkaplah, semua mode transportasi itu. Mobil di daratan Jawa. Pesawat di udara. Speedboat di lautan dan kembali dengan mobil di daratan Borneo.

Ya, istirahatnya sejenak. Karena?… Seorang sahabat, dokter yang terpanggil ikut kontestasi pileg legislatif tingkat kabupaten, di tahun 2024 datang menemuiku. Ada dua rumah di Malinau kota, belum dapat sambungan listrik ujarnya serius…. Lho, apa tidak ikut di kloter program Jokowi sambungan gratis 2 Ampere (450 VA) tahun lalu, tanyaku. Sejatinya sudah masuk daftar, namun saat eksekusi ternyata tak ikut disambung. Hm…. Naluriku, yang selalu berpihak ke kaum marginal, yang berketerbatasan, muncul seketika. Ayo.. sekarang juga ke kedua rumah itu, ajakku. Sekarang?, Ini kan sudah larut malam, tanyanya ragu. Ya, jawabku. Aku menyetir mobil mengikuti mobilnya.

Sudah pukul sepuluh malam kurang sedikit, saat Dokter Tomas Lasminto mengetuk rumah di gang sempit itu. Tak ada sahutan dari dalam.

Sepertinya sudah tertidur pulas. Bergegas ke rumah sebelahnya, yang ternyata kerabat Sutinah pemilik rumah tak berlistrik itu. Si tetangga mengetuk lebih keras. Berhasil.

Sutinah pun membuka pintunya. Kuwawancarai singkat. Instalasi dalam yang sederhana sudah ada. Ku info bahwa listrik PLN akan disambung secepatnya. Tanpa biaya?, tanyanya. Ya, jawabku.

Bentuk kolaborasiku dengan pak dokter Tomas Lasminto, lanjutku. Besok pagi, dirumah dulu ya, teknisi PLN akan survey dulu, kalimat terakhirku meninggalkan ibu Sutinah dan suami yang bengong, seakan tak percaya. Lanjuuut, seruku ke sang dokter. Menuju rumah satunya.

Sudah pukul sepuluh malam. Butuh waktu lama, akhirnya ketukan pintu dengan keras membangunkan ibu Rusmini yang tinggal sendirian. Kasusnya mirip ibu Sutinah. Kuminta ibu Rusmini, agar besok di rumah dulu. Teknisi PLN akan datang. Survey untuk rencana pemasangan kWh meter, sambungan PLN. Ibu Rusmini menganggukkan kepala, mengucapkan terima kasih kala kami meninggalkan rumah itu.

Tomas Lasminto kembali ke rumahnya, sambil berujar mau melayat warganya dari marga Tionghoa yang wafat. Saya bersama isteri, kembali ke hotel. Pagi saat kantor buka, saya menuju loket PLN. Eh.. Manajer ULP Malinau Hasmon Karaeng nyalip. Duluan datang menemuiku. Kuutarakan mau bayar sambungan 450 VA untuk rumah ibu Sutinah. Sungguh tak mahal nilai nominalnya. Tak sampai 300 ribu, kubayarkan di pagi hari itu. Sambil ku info agar pak Tomas Lasminto segera menyusul, membayarkan biaya sambungan listrik rumah ibu Rusmini. Klar..

Ternyata PLN juga larinya kencang.. Sore sudah disurvey. Dan…. esoknya tersambung.. Dua duanya. Alhamdulilah, Puji Tuhan. Sesuatu terjadi seakan mukjizat. Dua hari sebelumnya tidak ada apa-apa. Kini kedua keluarga sudah menikmati sambungan resmi PLN. Tidak lagi nyantol ke tetangga. Terima kasih PLN, Selamat pakai listriknya, buat keluarga ibu Sutinah dan ibu Rusmini. Hasil kolaborasi yang apik antara diriku dengan pak Tomas Lasminto. Gotong royong, sifat asli anak bangsa, warisan leluhur. Tak sia-sia perjalanan lintas katulistiwa itu. Satu legacy, bukti bahwa ‘kesungguhan dan keberpihakan’ bisa mengalahkan status quo. Dalamnya makna “kesungguhan” yang diukur dengan AQ, Adversity Quotiont. Pelengkap dimensi tingkat inteligensia, IQ, EQ dan SQ.

Kuposting di Tarakan, Kaltara, Rabu 13 Desember 2023. Kudedikasikan buat Dr. Tomas Lasminto dan Hasmon Karaeng, Manajer PLN ULP Malinau yang kalem namun seakan pelari cepat, 100 meter dalam bertugas… Foto ibu Rukmini dengan kWh meter barunya (kiri). Kanan, ibu Rukmini yang tiba tiba dapat sambungan PLN. Atas support orang mantan PLN yang datang sejauh 4 ribu km.