Manado,- Mata dunia tertuju ke bumi Nusantara. Rabu (14/02/24) hari ini, rakyat Indonesia serentak memilih pemimpin bangsa. Itu baik di level eksekutif dan legislatif.

Untuk 14 Februari ini, pemilihan meliputi presiden dan wakil presiden, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

Dilansir dari berbagai sumber, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 204.807.222 pemilih.

Demikian Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos. Menurut dia, total jumlah DPT itu terdiri dari jumlah pemilih laki-laki sebanyak 102.218.503 orang, dan pemilih perempuan sebanyak 102.588.719 orang.

Betty melanjutkan, DPT berdasarkan total rekapitulasi nasional pemilih dalam dan luar negeri. Yakni yang tersebar di 514 kabupaten/kota dan 128 negara perwakilan. Sementara itu, jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sudah ditetapkan KPU untuk memfasilitasi para pemilih baik di dalam dan luar negeri sebanyak 823.220.

Dia juga merinci terdapat 203.056.748 pemilih yang berada di dalam negeri. Jumlah ini terdiri dari pemilih laki-laki sebanyak 101.467.243 dan perempuan sebanyak 101.589.505.

Adapun jumlah TPS di dalam negeri sebanyak 820.161. Sementara itu, Betty merinci sebanyak 1.750.474 pemilih berada di luar negeri yang tersebar di 128 negara perwakilan.

KPU juga mengumumkan lima Provinsi yang memiliki jumlah pemilih terbanyak. Kelima provinsi itu ialah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Banten.

Di lain pihak, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak yang terlibat untuk bisa menjaga pemilu dan menerima apapun hasilnya.

“Kita semua harus menjaga pemilu yang jujur dan adil dan menghargai hasil pemilu,” ujarnya kepada wartawan, belum lama ini.

Pasca pemilu usai, dia juga mengajak semuanya untuk bersatu kembali. Dengan begitu tidak akan terjadi perpecahan. “Bersatu padu kembali untuk membangun Indonesia,” lanjutnya.

Selanjutnya, dia memberikan pesan kepada penyelenggara pemilu di semua tingkatan. Jokowi ingin Pemilu 2024 berjalan berdaulat. “KPU, Bawaslu, dan seluruh jajaran sampai ke daerah harus profesional dan memastikan integritas pemilu supaya berdaulat,” pinta mantan Walikota Solo itu.(cnn/dtc)