MANADO – Kolonel Infanteri berinisial P, yang terseret kasus menabrak sejoli di Nagreg dan membuang jasadnya ke Banyumas-Cilacap, ternyata punya jabatan strategis di Korem 133/Nani Wartabone di Gorontalo.

Dari informasi, oknum perwira TNI yang tabrak sejoli tersebut menjabat sebagai Kasi Intel di tempatnya bertugas.

“Kolonel Infanteri P adalah Kasi Intel 133/NW,” ungkap Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIII/Merdeka, Letkol Inf Jhonson Sitorus, kepada wartawan.

Saat ini, kata Kapendam, Kolonel Infanteri P sudah dalam penahanan untuk pemeriksaan lebih intensif di markas POM Kodam XIII/Merdeka yang ada di Kota Manado, Sulawesi Utara.

“Saat ini masih diperiksa di Mapomdam XIII/Mdk. Untuk perkembangan pemeriksaannya, nanti kami beri informasi lebih lanjut karena belum selesai diperiksa,” ujar Kapendam kembali.

Diketahui, sebelumnya tiga oknum TNI AD menabrak sejoli di Jalan Nasional Nagreg, Desa Ciaro, Kabupaten Bandung pada (8/12).

Korban yang diketahui yakni Handi Harisaputra (18) dan Salsabila (14), kemudian dibuang ke Banyumas-Cilacap.

Handi ditemukan di aliran Sungai Serayu, Banyumas. Sedangkan Salsabila ditemukan di aliran Sungai Serayu, Cilacap. Jarak korban tabrak sejoli ini sekitar 16 Km. Jasad mereka ditemukan pada (11/12).

Ketiga oknum TNI ini adalah Kolonel Infanteri P (Korem Gorontalo, Kodam Merdeka), Kopral Dua DA (Kodim Gunung Kidul, Kodam Diponegoro) dan Kopral Dua Ahmad (Kodim Demak, Kodam Diponegoro).

Sumber: Kumparan.com