TOMOHON,- Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), Kota Tomohon dinilai kurang optimal. Padahal, hal tersebut merupakan salah satu penentu kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Hal itu diungkapkan mantan Sekretaris Kota (Sekkot) Tomohon, Dr Drs Arnold Poli MAP, Jumat (25/8/2023), ketika ditanya terkait perkembangan PAD Tomohon oleh sejumlah wartawan.

“Sebenarnya, banyak sumber PAD di Kota Tomohon. Salah satunya adalah pajak rumah makan. Penilaian saya ini kurang maksimal. Padahal ini dapat dioptimalkan, karena ini kewajiban dari pemilik usaha,” ucapnya.

Dikatakan, ia mengamati dari beberapa rumah makan dan rumah kopi di Kota Tomohon tidak ada pendapatan untuk Kota Tomohon.

“Saya beberapa kali menemui hal itu. Ada rumah makan dan rumah kopi tidak menyertakan pajak sepuluh persen. Padahal pajak restoran ini sebenarnya memberikan kontribusi besar untuk PAD,” ucap pria yang akrab disapa Mener Poli oleh para muridnya saat ia masih berstatus Guru di salah satu sekolah ternama di Kota Tomohon.

Ia mengharapkan, Pemkot Tomohon melalui dinas terkait untuk berkoordinasi supaya dapat mengoptimalkan sumber PAD ini. “Kalau diabaikan, tentu mengurangi pendapatan. Padahal PAD ini sudah di depan mata, dan secara hukum harus dijalankan,” bebernya.

“Saya rasa ini penting untuk kemajuan Kota Tomohon. Sebab, PAD ini nantinya akan bermuara ke APBD dan tentu akan digunakan untuk kepentingan masyarakat. Apakah akan kita gunakan untuk infrastruktur atau pelayanan lain kepada masyarakat,” terangnya.

Mantan Plh Walikota Tomohon itu sangat berharap, Pemerintah Kota Tomohon saat ini boleh memberikan yang terbaik untuk masyarakat.

“Tentu, apa yang baik harus kita sampaikan kepada Pemerintah. Semua untuk masyarakat Tomohon,” pungkas Mener Poli yang kini menjabat Direktur Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sulawesi Utara yang berlokasi di Desa Tampusu, Kecamatan Remboken, Kabupaten Minahasa.