Bitung,- Walikota Bitung, Hengky Honandar mendampingi Kaban Karantina RI Sahat M Panggabean dan Wagub Sulut Victor Mailangkay, melepas Ekspor Komuditas Sektor Perkebunan dan Perikanan.

Terobosan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut), yang kini dikomandani Gubernur-Wakil Gubernur, Yulius Selvanus Komaling dan Victor Mailangkay, itu diekspor lewat pelabuhan peti kemas Bitung, Rabu (23/4/25).

Wakil Gubernur Vicktor Mailangkay pada momen itu mengatakan, ekspor pertama teripang susu putih sebanyak 273 Kg, melalui bandara menuju Amerika.

“Hari ini, kita akan melangkah jauh lagi dengan mengekspor sebanyak 213,75 ton komoditi bernilai 13.36 Miliar, akan ekspor ke tujuh negara,” beber mantan penghuni Gedung Cengkeh itu.

Selanjutnya, yang akan diekspor hari ini pertama konsentrat air kelapa 75 ton, oleh PT Boffe Coconut Indonesia yang akan dikirim ke Cina.

Kedua desiccated coconut 52 ton ke itali di mana produk kelapa kita mampu menembus pasar eropa.

Dan ketiga, desiccated coconut, coco hip 15 ton. Yang keempat, bunga pala 5,46 ton ke India. “Ini mengharumkan nama Sulut. Dan yang terakhir, ikan kaleng 66,28 ton ke Arab Saudi,Belgia,dan Amerika,” tuturnya.

“Setiap kilogram produk yang kita ekpor hari ini mengandung cerita tentang kerja kerja keras para petani, nelayan, hingga para pekerja pabrik, pengolahan yang senantiasa memastikan kualitas terbaik produk kita,” terangnya.

Lebih lanjut, kata dia, strategi pengembangan ekspor ke depan, kerja sama harus lebih erat. “Pemerintah akan bantu memfasilitasi dengan kemudahan perijinan. Para pengusaha berinovasi dalam pengembangan produk yang akan lebih menguntungkan,” urainya.

Kemudian, lanjutnya, pakai teknologi modern, jangan hanya jual barang menta, contohnya pala bisa jadi minyak wangi yang harganya lebih mahal.

“Kelapa bisa di olah jadi berbagai produk yang bernilai tinggi. Dan jaga alam kita kalau sumber daya air habis kita tidak bisa ekspor. Harus pakai cara bertani yang rama lingkungan,” jelasnya.

Selain itu, cari pasar baru selain negara biasa buka peluang ke timur tengah untuk produk halal atau Eropa. Produk organik, kata dia, manfaatkan juga jualan online.

“Kita tingkatkan keterampilan pekerja. Perlu lebih banyak pelatihan untuk petani, nelayan dan pekerja pabrik agar produk kita bisa bersaing ke pasar Internasional,” tegasnya.

Lebih lanjut, kata dia, pemerintahan dan swasta harus kompak pakai teknologi untuk naikan nilai produk.

“Jaga kelestarian alam. Dalam waktu dua tahun ke depan, kami yakin ekspor akan melonjak sangat tajam. Sulut mampu bersaing di pasar global internasional,” tukas Victor Mailangkay.

Sementara, Kepala Badan (Kaban) Nasional, Sahat M Panggabean, atas nama pemerintah pusat menyampaikan terima kasih dan penghargaan serta apresiasi pada Pemprov Sulut.

“Saat ini, kita berkumpul dalam acara pelepasan ekspor produk pertanian dan perikanan Sulut, menuju pasar mancanegara,” ucap Sehat.

Adapun produk produk yang akan di ekspor dari proses hilirisasi, produk pertanian dan perikanan Sulawesi Utara produk turun kelapa, bunga pala, dan produk ikan kaleng.

Sehat menjelaskan, dari tujuh pelaku usaha yang ada di beberapa kabupaten kota yang ada di Sulut.

Pertama konsentrat air kelapa dengan volume 75 ton dengan nilai mencapai 4.83 milliar. Kedua desiccated coconut volume 52 ton dengan nilai mencapai nilai 2.83 milliar.

Ketiga, desiccated coconut -Coco hip volume 15 ton dengan nilai 0.33 milliar. Keempat bunga pala volume 5.46 ton mencapai nilai 1.01 miliiar.

Kelima canned tuna volume 66,28 ton mencapai nilai 4,36 milliar. Totol volume yang akan di ekspor 213,75 ton yang akan di kirim.

Dan yang ketujuh negara tujuan Italy, Cina, India, Arab, Belgia, Amerika, Rusia, dengan nilai ekonomi mencapai 13.36 milliar.

“Ekspor hari ini, bukan hanya mencerminkan saya saing produk Indonesia, tetapi juga menunjukkan bahwa pelaku usaha kita mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar global serta terus meningkatkan kualitas efisiensi dan keberlanjutan usahanya,” jelasnya.

Diterangkan, berdasarkan data balai karantina hewan ikan dan tumbuhan Sulawesi Utara, melalui sistem digital terpadu dari balai Karantina Indonesia yakni Baritin Electronic system’ for transaction and utility service technology ( best trust) pada periode Tahun 2025.

“Bulan Januari sampai pada pertengahan April data lalu lintas ekspor komoditas pertanian dan perikanan Sulut, triwulan satu, Tahun 2025 sebanyak 1.254 kali, dengan volume 96.523 ton yang di ekspor ke berbagai negara tujuan dengan total 2.14 T,” jelasnya.

Ia menyampaikan banyak selamat kepada para eksportir. “Maju terus pertanian dan perikanan kita dalam mengawal program Asta Cita, Pak Presiden Probowo, menjadikan Indonesia sebagai negara agrikultur dan kelautan yang unggul di kancah global,” ujar Sehat.

Sementara, Walikota Bitung Hengky Honandar mengucapkan banyak terima kasih pada kepala badan karantina Indonesia yang sudah datang ke Kota Bitung bersama Wakil Gubernur Sulut melaksanakan pelepasan ekspor komoditas perkebunan dan perikanan.

“Kota Bitung merupakan salah satu pintu gerbang ekspor yang ada di Indonesia Timur,” singkat Walikota Bitung.

Turut hadir Sestama Badan Karantina Indonesia, Pejabat Tinggi Madya Pertama Badan Karantina Indonesia, Forkompinda Sulut, Wakil Walikota Manado, Kepala Instansi Vertikal Provinsi Sulut, Pejabat Pemprov Sulut, Kajari Bitung, Kapolres Bitung, Pimpinan Peti Kemas, Pimpinan PT Pelindo Bitung, Serta para eksportir.