Penulis : Terry Wagiu

SULUT, – PWI Sulut dibawa pimpinan Drs Voucke Lontaan menggelar sejumlah kegiatan, dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional, yang dirangkaikan dengan HUT PWI ke 76.

Dari berbagai rangkaian kegiatan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Utara (Sulut) melakukan Ziarah ke sejumlah makam tokoh pers, yang ada di Sulut, Jumat (18/2/2022).

Dari pantauan media ini, meski hujan mengguyur hampir seluruh wilayah di Sulut, para pengurus PWI Sulut dipimpin Ketua Drs Voucke Lontaan bersama rombongan yakni, Wakil Ketua Jimmy Endey, Donald Kuhon, Adrianus Pusungunaung, Fernanado Lumonau, Sekretaris Merson Simbolon M.Si, Wakil Sekretaris Fanny Waworundeng, dan Bendahara PWI Sulut DR Pdt Margaretha Feybe Lumanao S.Th, serta Sekretaris PWI Tomohon Terry Wagiu, tidak bergeming sedikitpun. 

Rombongan tetap bersikukuh melaksanakan agenda yang sudah ditetapkan Panitia Pelaksana HPN dan HUT PWI Sulut, seperti ziarah ke makam beberapa tokoh pers di Provinsi berjuluk Nyiur Melambai itu.

Makam tokoh pers yang dikunjungi Pengurus PWI Sulut yakni, Almarhum Simon Petrus Goni yang akrab disapa bapak Spego, di  Kota Tomohon, Makam tokoh pers nasional almarhum DR Sinyo Harry Sarundajang, di Kecamatan Kawangkoan, Minahasa, Makam Ketua PWI Sulut Bidden Kandores di Kecamatan Langowan, Minahasa, dan Makam tokoh pers nasional lainnya yakni almarhum Freddy Roeroe sebagai pemegang pers card number one di Kota Tomohon.

Selain ziarah ke makam tokoh pers, PWI Sulut juga berkunjung ke Museum Frans Mendur di Desa Kawangkoan. Diketahui, monumen ini dibangung tahun 2013 ketika Hari Pers Nasional di Sulawesi Utara, untuk mengenang perjuangan Frans Mendur seorang fotografer handal di masa penjajahan.

Ketua PWI Sulut, Drs Voucke Lontaan mengungkapkan kegiatan ini merupakan agenda yang disusun panitia peringatan HPN dan HUT PWI oleh PWI Sulut.

“Sejumlah makam tokoh pers yang kita kunjungi memang layak untuk kita hormati sebagai penerus. Jasa mereka wajib di kenang PWI Sulut. Mereka para tokoh pers yang ada di daerah kita,” ungkap Voucke.

Baca Juga: Bersinergi Dengan Pers, PWI Sulut Berikan Penghargaan Kepada Mantan Kapolres Tomohon

Seperti Almarhum DR Sinyo Harry Sarundajang (SHS), yang juga dikenal Gubernur Sulawesi Utara dua periode, kata Voucke, dia dinobatkan tokoh pers nasional.

“Pak SHS pernah menjadi anggota Dewan Pers, pemegang pena mas yang diberikan PWI Pusat, dan sangat bersinergi dengan wartawan semasa hidupnya,” kenang Voucke.

Voucke juga menjelaskan makna kunjungan pihaknya di Museum Frans Mendur. Menurutnya, jasa seorang tokoh pers asli Sulut ini perlu dikenang. “Hasil foto Frans Mendur ini membuktikan Kemerdekaan bangsa Indonesia,” ucap Voucke.

Meski begitu, Voucke menyayangkan keberadaan dari museum itu saat ini. Sebab, ketika PWI Sulut berkunjung ke museum tersebut, lokasinya tampak tidak terawat.

“Seharusnya ini ada perhatian khusus dari pemerintah. Karya foto almarhum Frans Mendur di museum ini, adalah salah satu bukti sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia,” ungkap Ketua PWI Sulut, didampingi Ketua PWI Kabupaten Minahasa Christian Tangkere bersama pengurus PWI Minahasa.

Diketahui, pada hari yang sama, PWI Sulut juga melakukan kunjungan di Polda Sulut dalam rangka penyerahan penghargaan Tokoh Pers kepada Kapolda Sulut Irjen Pol Mulyatno dan beberapa perwira di Polda Sulut.