KULINER Kawanua, – Bubur Manado atau Tinu’tuan, makanan khas Minahasa kini tersedia di tempat wisata ‘Lokon View’, Kota Tomohon, Sulawesi Utara.

Menu makanan yang selalu menjadi favorit di saat sarapan pagi itu dihadirkan pihak pengelola, untuk menjadi pelengkap di salah satu destinasi wisata yang kini diminati di Sulawesi Utara meski di masa pandemi Covid-19.

“Ya, kami memang sengaja menghadirkan Tinu’tuan atau biasa juga di sebut Midal di Lokon View. Harganya hanya 12 ribu rupiah, sangat terjangkau,” ungkap Kasih Kaunang yang diketahui sebagai Manajer wisata Lokon View ketika diwawancarai media ini, Kamis (12/8/2021).

(Bubur Manado yang disajikan di Lokon View)

Menurutnya, dari sekian banyak tempat wisata di Sulut, jarang ditemui makanan khas orang Manado tersebut. “Tidak sedikit pengunjung baik lokal maupun dari luar Sulut yang ingin mencicipi makanan ini. Jadi kita sebagai pengelola berusaha menyediakan, karena ingin juga memperkenalkan bagaimana enaknya makanan khas Minahasa,” ujarnya.

“Jika ingin sarapan Bubur Manado sambil menikmati keindahan alam di Kota Tomohon, silahkan berkunjung ke Lokon View,” ajak Manajer wisata yang terletak di Kelurahan Woloan itu.

Sementara, Arter Moningka salah satu pengunjung Lokon View ketika di tanya soal rasa Bubur Manado yang disajikan Restoran di tempat itu mengaku puas.

“Ya, rasanya enak. Tinu’tuan di Lokon View recommended banget, pasti tidak akan mengecewakan,” ungkap Arter yang diiyakan Winly rekannya.

“Harganya juga sama seperti di tempat-tempat makan biasa. Hanya dengan 12 ribu rupiah, kita bisa sarapan sambil berwisata,” tukasnya.

Selain Tinu’tuan, di Lokon View juga menghadirkan beberapa menu baru yang dijamin enak rasanya.

Diketahui, pihak pengelola menyediakan tempat untuk Wedding, Birthday Party, serta berbagai acara lainnya, yang ingin dirayakan di tempat indah.

Untuk lebih lengkapnya, silahkan menghubungi pihak pengelola Lokon View di kontak Telepon/WhatsApp : +62 896-9798-6680 atas nama Kasih Kaunang.

Datang di Lokon View, nikmati makanan Bubur Manado atau Tinu’tuan sambil berwisata menikmati keindahan alam“.***