TOMOHON, – Kasus kekerasan seksual di Kota Tomohon, cukup meresahkan masyarakat di daerah yang baru saja mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak ini.
Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir ini, ada lima kasus. Anak di bawah umur jadi korban dalam 1 Bulan terakhir.
Kejadian-kejadian itu pun menjadi perhatian Walikota Tomohon Caroll Senduk SH. Menurutnya, kasus kekerasan seksual di Kota Tomohon sangat memprihatinkan.
“Tentu ini menjadi perhatian khusus dari pemerintah,” ungkap mantan Wakil Ketua DPRD Tomohon tersebut, Sabtu (27/8/2022) usai menghadiri acara HUT Kemerdekaan RI di Kelurahan Tumatangtang.
Baca Juga: 5 Pria Tomohon Gilir Gadis SMP! Dicekoki Miras Sebelum Disetubuhi, Ini Kronologinya
Caroll mengatakan, pencegahan kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur ini butuh kerjasama semua pihak.
“Yang pertama orang tua dari anak yang masih di bawah umur. Jangan biarkan anak-anak kita di luar rumah pada jam yang tidak wajar bagi anak-anak,” ungkapnya.
Untuk menghadapi masalah ini, selain pemerintah Caroll berharap supaya ada perhatian dari seluruh masyarakat, para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat TNI, Polri serta kalangan masyarakat lainnya.
“Kami sangat mengharapkan kerjasamanya, supaya kejadian ini tidak terulang lagi,” tukasnya.
DPRD Sesalkan Kasus Kekerasan Seksual di Kota Tomohon yang Terjadi Berulangkali
Sementara, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon, Djemmy Jerry Sundah SE sangat menyesalkan peristiwa yang terjadi belakangan ini.
“Sangat prihatin mendengar kasus kekerasan seksual terjadi di kota yang dikenal sebagai kota pendidikan dan religius. Hal ini pembelajaran dan cambuk bagi pemerintah dan semua stakeholder untuk segera bertindak,” kata Sundah.
Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual Terjadi di Kota Layak Anak Tomohon! Korban Berusia 7 Tahun
Ia meminta semua elemen, baik pemerintah, kepolisian, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mengambil langkah pencegahan. Agar kasus kekerasan seksual terhadap anak tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.
“Tapi pendampingan terhadap korban melalui dinas terkait harus benar-benar dilakukan secara maksimal,” pinta JES (sapaan akrab Sundah).
Dirinya mengimbau kepada orang tua untuk lebih mengawasi anak secara ketat. Apabila sudah larut malam belum ada di rumah, segera dihubungi atau dicari.
“Kepada pemerintah kelurahan, kiranya dapat memonitor masing-masing wilayah. Bila ada lokasi atau rumah yang menjadi tempat berkumpul, khususnya anak muda agar didatangi,” tegas mantan Hukum Tua Lansot ini.
Baca Juga: Usai Raih Penghargaan Kota Layak Anak, Bocah 11 Tahun Jadi Korban Kekerasan Seksual di Tomohon
Ia berharap, pihak kepolisian dan kejaksaan untuk memberikan hukuman yang maksimal bagi para pelaku Kasus kekerasan seksual di Kota Tomohon.
“Para pelaku harus menerima hukuman berat. Hal ini supaya memberikan efek jera dan menjadi warning bagi yang lain,” tegas Sundah.
Pihak kepolisian pun angkat bicara terkait adanya kasus kekerasan seksual di Kota Tomohon yang terjadi beruntun itu.
Waka Polres Tomohon, Kompol Ferdinand Runtu SH mengatakan, para Kapolsek dan Kasat Binmas akan dikerahkan untuk melakukan upaya pencegahan di lingkungan masyarakat, hingga sekolah.
“Kami bersama pemerintah dan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat akan segera membahas hal yang sudah sangat genting ini,” singkat mantan Kasat Lantas Polres Tomohon itu.
Diketahui, ada lima kasus kekerasan seksual di Kota Tomohon terhadap anak. Kejadian itu terjadi berturut-turut.
2 kasus terjadi di Kecamatan Tomohon Barat, 1 di Tomohon Utara, 1 di Tomohon Selatan dan satu lagi di Tomohon Tengah.