Oleh : DR. Ir. Santoso Januwarsono, MBA, MM

Bagian 9

“Mental Wellness: Kunci untuk Kebahagiaan di Tempat Kerja”

Mental wellness atau kesejahteraan mental adalah kondisi di mana individu memiliki kemampuan untuk menghadapi stres sehari-hari, bekerja produktif dan berkontribusi secara positif kepada komunitasnya. Dalam konteks tempat kerja, kesejahteraan  mental sangat penting dan dapat dianggap sebagai kunci kebahagiaan.

Seiring bertambahnya pemahaman tentang pentingnya mental wellness, organisasi di seluruh dunia mulai memandang ini sebagai prioritas, tidak hanya untuk memastikan produktivitas dan efisiensi, tetapi juga untuk mempromosikan lingkungan kerja yang positif dan mendukung. Studi telah menunjukkan bahwa karyawan yang sehat secara mental cenderung lebih produktif, kreatif, dan memiliki tingkat absensi yang lebih rendah.

Ada tiga aspek utama mental wellness di tempat kerja yang perlu dipahami dan diimplementasikan oleh setiap organisasi, yaitu pemahaman, pencegahan, dan intervensi. 

1. Pemahaman

Pemahaman tentang kesejahteraan mental melibatkan pemahaman tentang apa itu kesejahteraan mental, mengapa itu penting, dan bagaimana faktor-faktor tertentu dapat mempengaruhi kesejahteraan mental seseorang. Organisasi dapat mengadakan sesi edukasi tentang kesejahteraan mental atau menyediakan sumber daya untuk karyawan agar mereka dapat belajar lebih banyak tentang topik ini. Misalnya, sesi edukasi bisa berisi tentang bagaimana mengenali tanda-tanda stres atau kecemasan, dan apa yang harus dilakukan jika seseorang merasa tertekan atau cemas.

2. Pencegahan

Pencegahan adalah tentang mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegah masalah kesejahteraan mental dari awal. Ini mungkin melibatkan peninjauan lingkungan kerja dan praktek kerja untuk memastikan bahwa mereka mendukung kesejahteraan mental. Misalnya, organisasi dapat memastikan bahwa beban kerja karyawan realistis dan memberikan fleksibilitas kerja jika memungkinkan.

3. Intervensi

Intervensi melibatkan memberikan dukungan dan bantuan ketika seorang karyawan mengalami masalah kesejahteraan mental. Ini mungkin melibatkan menyediakan akses ke layanan konseling atau psikologi, atau memberikan dukungan peer-to-peer melalui program mentorship.

Sebagai contoh implementasi mental wellness, kita dapat melihat Google. Google dikenal memiliki budaya kerja yang mendukung mental wellness karyawan mereka. Mereka menyediakan berbagai program yang dirancang untuk mendukung kesejahteraan mental karyawan, termasuk akses ke terapis dan konselor, program meditasi dan mindfulness, dan juga pelatihan stres manajemen. Mereka juga mendorong karyawan untuk mengambil waktu istirahat dan memastikan bahwa beban kerja tetap seimbang.

Secara keseluruhan, kesejahteraan mental adalah aspek penting dari kebahagiaan di tempat kerja. Dengan meningkatkan pemahaman tentang kesejahteraan mental, mencegah masalah sebelum mereka muncul, dan memberikan intervensi yang tepat ketika diperlukan, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan positif yang mendorong karyawan untuk berkembang dan merasa bahagia.

Untuk mencapai peningkatan dalam kesejahteraan mental di tempat kerja, pemahaman bukan hanya diperlukan pada tingkat organisasi, tetapi juga pada tingkat individu. Semua karyawan, terutama pemimpin dan manajer, perlu memahami bagaimana mereka dapat mendukung kesejahteraan mental mereka sendiri dan orang lain. Ini bisa mencakup pemahaman tentang cara mengatur beban kerja, mempraktikkan kebiasaan sehat (seperti tidur yang cukup dan makan sehat), dan mencari bantuan ketika diperlukan.

Menghargai Individu

Mencegah masalah kesejahteraan mental juga melibatkan menghargai setiap individu dan peran mereka dalam organisasi. Ini berarti memastikan bahwa semua orang merasa dihargai dan diakui untuk pekerjaan mereka, serta menciptakan budaya yang mendukung dan mempromosikan kesetaraan. Untuk mencapai ini, organisasi bisa menjalankan program penghargaan karyawan, mengadakan acara sosial dan team-building, serta menjamin kebijakan yang adil dan non-diskriminatif.

Membangun Kebijakan yang Mendukung

Dalam hal intervensi, organisasi perlu memastikan bahwa ada kebijakan dan prosedur yang jelas tentang bagaimana menangani masalah kesejahteraan mental. Hal ini penting agar karyawan merasa nyaman untuk mencari bantuan dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Kebijakan ini harus mencakup akses ke layanan dukungan profesional, seperti konseling, dan juga harus memperhitungkan penyesuaian tempat kerja yang mungkin diperlukan untuk mendukung karyawan yang berjuang dengan kesejahteraan mental mereka.

Beberapa contoh Implementasi pada perusahaan besar dunia :

1. Starbucks adalah contoh lain dari perusahaan yang berinvestasi dalam kesejahteraan mental karyawannya. Mereka telah memperkenalkan berbagai inisiatif, termasuk akses gratis ke aplikasi meditasi, sesi ‘mindfulness’ teratur, dan memberikan akses ke sesi konseling bagi karyawan yang membutuhkannya. Mereka juga berinvestasi dalam pelatihan manajer mereka tentang kesejahteraan mental, memastikan bahwa mereka memiliki alat yang dibutuhkan untuk mendukung tim mereka.

2. Unilever, salah satu perusahaan konsumen terbesar di dunia, mengakui pentingnya kesejahteraan mental dan telah mengimplementasikan berbagai program dan inisiatif untuk mendukung karyawan mereka. Misalnya, mereka memiliki program “Lamplighter” yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental karyawan mereka. Program ini mencakup sesi pelatihan tentang stres, tidur, gizi, dan aktivitas fisik. Selain itu, Unilever juga menyediakan layanan dukungan mental dan emosional yang bisa diakses secara online dan offline bagi semua karyawan mereka.

3. American Express memiliki program “Healthy Minds” yang bertujuan untuk mendukung kesejahteraan mental karyawan mereka. Program ini menyediakan berbagai sumber daya, termasuk akses ke konselor profesional, program meditasi dan mindfulness, serta pelatihan tentang cara mengelola stres dan kecemasan. American Express juga memiliki “Employee Assistance Program” yang memberikan konseling secara konfidensial kepada karyawan yang membutuhkan dukungan tambahan.

4. Microsoft, sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, telah mengimplementasikan berbagai inisiatif untuk mendukung kesejahteraan mental karyawan mereka. Mereka menyediakan akses gratis ke aplikasi meditasi, program pengurangan stres, dan bahkan sesi yoga dan pilates. Selain itu, mereka juga memberikan liburan yang cukup dan fleksibilitas kerja untuk membantu karyawan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Dalam semua contoh ini, perusahaan-perusahaan tersebut memahami bahwa investasi dalam kesejahteraan mental karyawan bukan hanya etis, tetapi juga berdampak positif pada produktivitas, keterlibatan karyawan, dan hasil akhir perusahaan. Ini membuktikan bahwa memprioritaskan kesejahteraan mental karyawan bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan, tetapi juga merupakan strategi bisnis yang baik.

Sebagai organisasi, mempromosikan dan mendukung kesejahteraan mental dapat memiliki dampak positif yang besar tidak hanya pada karyawan, tetapi juga pada produktivitas dan sukses organisasi secara keseluruhan. Dengan menanamkan pemahaman, mencegah masalah, dan memiliki proses intervensi yang efektif, organisasi dapat membantu menciptakan lingkungan kerja di mana karyawan merasa dihargai, didukung, dan dapat berkembang. Dengan ini, mental wellness benar-benar menjadi kunci untuk kebahagiaan di tempat kerja.

“Kesehatan tidak hanya tentang kesehatan fisik, tetapi juga tentang memiliki pikiran yang sehat.” – Jawaharlal Nehru, Mantan Perdana Menteri India. (*)