Selang 5 bulan, PLN terbentuk dan melayani sepenuh hati. Sehari sebelum Hari Sumpah Pemuda. Sabtu 27 Oktober 2012, di Hari Listrik Nasional itu, PLN sudah beroperasi disana. Kata kuncinya, Tekad & Kesungguhan.

Wujud bentuk kecintaanku ke daerah perbatasan itu, Pembangkit Tenaga Air disana kuberi nama PLTM Beranda 1 & PLTM Beranda 2. Kami resmikan bersama Camat elegan, Samuel alm.
Bunyu. Tadinya 100% PLTD. Solar dibawa dari Balikpapan. Pegawai, empat puluhan. Maklum, operator harus tiga shift. Sangat mahal biaya pembangkitannya. Lalu kuminta, agar disewa saja Mesin gas. PLN beli listriknya saja. Gasnya sudah ada sejak zaman dulu oleh Pertamina.

Murah. Lalu, kWh meter seluruhnya diganti kWh ‘prabayar’. Jumlah staf distribudi dan pelayanan pelanggan pun turun drastis. Biaya usaha turun menjadi sepertiganya. PLN dari rugi menjadi untung.

Lalu, pegawai diminta menjajakan listrik murah berlebih itu. Alhasil, semua bangunan di Bunyu 100% berlistrik. Tak ada pulau di Serawak sehebat itu. Ternyata, beranda bisa lebih baik dari tetangga.

Kembali ke panggilan ibu pertiwi yang menggugah nurani. Beranda masih kalah di banyak sektor. Pasokan gas dan Sembako misalnya. Kesehatan dan pendidikan. Ayo, kita wujudkan jika Beranda Nusantara bisa lebih baik dari Tetangga. Di semua sektor. Jika kompak, kita bisa. Kutulis di Tarakan, Kaltara akhir Agustus 2023.(*)