Mamasa,- Miris! Para pahlawan tanpa tanda jasa di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan aksi mogok kerja menuntut sejumlah hak yang berbulan-bulan tidak diterima.
Ironisnya, meskipun para guru telah tiga hari mogok kerja menuntut haknya, namun hingga kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa belum juga mengabulkan tuntutan para guru tersebut.
Dikonfirmikasi via seluler, Sekretaris Forum Guru Bersatu (FGB) Kabupaten Mamasa, Abdiantho SPd Gr, mengatakan aksi mogok kerja guru di Mamasa sudah berlangsung selama tiga hari dan hingga kini tuntutan guru belum juga dikabulkan oleh Pemda Mamasa.
Justru sebaliknya, kata Abdiantho, pihak Pemda Mamasa mengklaim bahwa tuntutan guru telah dipenuhi karena sudah ada kesepakatan antar FGB Mamasa dengan Pemda Mamasa untuk dibayar setiap bulan.
Dia berharap agar Pemda Mamasa segera memberikan solusi terhadap tuntutan FGB Mamasa agar kondisi pendidikan yang saat ini sedang bermasalah bisa dipulihkan.
“Kami juga mau fokus menjalankan tugas dan kewajiban dengan nyaman tanpa harus melakukan aksi jika Pemda Mamasa bisa memberikan solusi dan tidak memperlakukan guru seperti yang terjadi selama ini demi perbaikan kualitas pendidikan di daerah ini,” tutup Abdiantho.
Menanggapi tuntutan FGB Mamasa, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamasa, Rusli mengatakan pembayaran perbulan dilakukan karena mempertimbangkan kondisi keuangan daerah.
“Kita harus mempertimbangkan kondisi keuangan daerah sehingga opsinya kita bayar perbulan karena masih banyak yang harus Pemda Bayar, seperti Siltap aparat desa dan Nakes. Untuk tunjangan sertfirikasi triwulan empat tahun 2023 sedang kita upayakan pembayarannya,” kata Rusli.