Gambar Tomohon

BOLMUT,- Setelah dilantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto menjadi Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Periode 2025-2030, Dr Sirajudin Lasena bergerak cepat untuk menangkap berbagai peluang yang ada guna memacu pembangunan di daerah untuk mensejahterakan rakyatnya.

Tak Sulit dan tak butuh waktu lama bagi Sirajudin untuk membangun kemitraan dengan daerah lainnya di Indonesia. Saat mengikuti retreat kepala daerah di Akmil Magelang, Sirajudin bertemu dan berdiskusi langsung dengan Bupati Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan Yusuf Ritangnga SKom soal ketahanan pangan di daerah masing-masing,”Insya Allah dari hasil diskusi ini, akan kita tindaklanjuti dengan kerjasama antar daerah,” kata Sirajudin, Selasa (25/2).

Sirajudin sangat bersemangat mengikuti retreat di Akmil Magelang. Sebab, seluruh materi yang disampaikan dari pemateri dirasanya sangat bermanfaat sebagai bekal untuk membangun daerah.

Sejak aubuh, suami dari Ny Ening Sutrisni Lasena Adam ini sudah bangun. Ia tak pernah lupa untuk beribadah (Sholat) dan memohon terus diberi kekuatan, kesehatan dan kearifan agar menjadi pemimpin yang bijaksana bagi rakyatnya.

Pada saat pagi menjelang bersama para kepala daerah lainnya, Sirajudin berolahraga agar tetap bugar.

Di Akmil Magelang, Sirajudin juga memperkuat jejaringnya dengan bertemu tokoh-tokoh penting di Indonesia. Sebut saja satu diantarnya adalah Profesor Pratikno, mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM).

Profesor Pratikno adalah guru besar yang menandatangani Ijazah S2 Sirajudin ketika menyelesaikan studinya di UGM.

Saat ini Pratikno sendiridipercayakan oleh Presiden RI Prabowo Subianto menjabat sebagai Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. “Alhamdulillah dalam retreat ini bisa bertemu dengan Prof Pratikno, banyak hal yang didiskusikan yang bermanfaat untuk membangun Bolmut menjadi lebih baik kedepan,” ungkap Sirajudin.

Banyak materi lainnya yang didapat Sirajudin sebagai modal untuk memimpin dan membangun Bolmut 5 tahun kedepan, termasuk diantaranya dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Misalnya dijelaskan saat retreat bahwa reformasi bukan tentang administrasi, melainkan transformasi pemerintahan secara menyeluruh.

Dijelaskan juga beberapa point penting tentang responsifitas birokrasi, percepatan implementasi kebijakan, penguatan koordinasi antar lembaga, efektifitas alokasi anggaran, pemberantasan korupsi dan kebocoran anggaran, pelayanan berbasis teknologi, dan reformasi pelayanan publik.

“Dengan dukungan pemerintah pusat dan masyarakat yang kuat, saya yakin Bolmut bisa lebih baik kedepan,” ujar Sirajudin.

Gambar Tomohon