MITRA, LiputanKawanua.com – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-Dandes) bagi warga miskin yang terdampak Covid-19, di Desa Soyoan, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara diduga bermasalah.

Hal tersebut pun dilaporkan sejumlah warga. Saat diwawancarai wartawan, masyarakat setempat mengakui adanya pemotongan BLT Dandes sebesar 50.000.

“Saat menerima BLT dari pihak Bank sebesar 600 Ribu, kami harus memberikan uang sebesar 50 Ribu untuk biaya materai dan biaya administrasi,” ungkap sejumlah Warga penerima BLT Dandes, Selasa (23/6/2020).

Dugaan pemotongan BLT Dandes itu pun berbuntut pemberhentian sementara Hukum Tua (Kumtua) Desa Soyoan, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Mitra, melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 4 tertanggal 26 Juni 2020.

Kepada Wartawan, Plt Inspektur Inspektorat Marie Makalow menjelaskan, secara umun pihaknya saat ini terus mendalami adanya laporan ataupun temuan terkait penyaluran BLT Dandes di setiap Desa yang ada. “Sudah ada dua kumtua yang dinonaktifkan untuk kepentingan pemeriksaan lanjutan,” ungkap Makalow.

Dia meminta, para Kumtua untuk tidak menyalahgunakan BLT Dandes. Menurutnya, penyaluran harus transparan dan tepat sasaran. ”Jangan salah gunakan. Penyaluran BLT Dandes harus sesuai bagi warga penerima, agar tidak berhadapan dengan hukum,” terang Makalow.

Sementara penonaktifan Kumtua Soyoan diikuti dengan diterbitkannya SK penunjukan Pelaksana Harian (Plh) Kumtua Harto Paendong yang dilakukan di kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD), Jumat (26/6/2020).

Kepala DPMD Mitra Roy Lumingas mengatakan, penonaktifan sementara Kumtua Soyoan dilakukan setelah adanya laporan persoalan penyaluran BLT Dandes. Laporan itu pun ditindaklanjuti lewat pemeriksaan Inspektorat selaku auditor internal pemerintah kabupaten.

“Penonaktifan sementara Kumtua Soyoan untuk kepentingan pemeriksaan lanjutan. Selanjutnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan di desa tersebut, ditunjuk Plh atas nama Harto Paendong,” tukasnya.

Diketahui, penonaktifan oknum Kumtua tersebut menjadi yang kedua setelah Kumtua Desa Bentenan, Kecamatan Pusomaen yang juga bernasib serupa beberapa hari sebelumnya.

Peliput: Agung
Editor: Terry Wagiu