MITRA, liputankawanua.com — Dugaan pembiaran terhadap Jenazah terkait Virus Corona (Covid-19) di Sulawesi Utara (Sulut) terus terjadi. Kasus pembiaran itupun pernah terjadi pada jenazah salah satu warga Minahasa Utara (Minut) belum lama ini.
Jenazah positif Covid-19 di Minut tersebut terdiam sekira 2 jam di lokasi pekuburan dikarenakan tidak adanya petugas yang akan memakamkan jenazah.
Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap SH (JS), memberikan tantangan kepada para tim relawan untuk pengamanan protap penguburan jenazah Covid-19 yang sesuai dengan SOP WHO.
JS meyakini, warga Mitra memiliki pemikiran bijak bukan seperti yang terjadi di wilayah lainnya, yang menolak warga sendiri untuk dimakamkan karena Covid-19, atau kurang keberanian untuk memakamkan.
“Masyarakat Mitra tidak akan menolak penguburan Covid-19. Karna warga kita cerdas berpikirnya. Kalaupun tak ada yang mengubur jenasah Covid-19, biar saya yang memakamkan,” tegas Bupati dua periode itu saat lakukan sidak di Posko Covid-19, Jumat (17/4/20).
Menurutnya, pemerintah Mitra sudah menyiapkan lahan pekuburan bagi jenasah Covid-19 yang berlokasi dinperkebunan wilayah Belang. “Jadi, lahan untuk pekuburan jenasah Covid-19 sudah dipersiapkan. Itu untuk antisipasi, bila ada masyarakat yang menolak warganya yang meninggal akibat Covid-19 untuk dimakamkan dipekuburan keluarga,” beber JS.
Ditambahkan, antisipasi lainnya yang bakal dikeluarkan Sumendap terkait rumah singgah. Menurutnya, bila nantinya membludak, dia bakal meminjam gereja dan mesjid untuk dijadikan rumah singgah. “Itu akan dilakukan supaya tidak ada masalah lagi untuk penyediaan rumah singgah. Bila yang sudah ada tak mencukupi, saya akan pinjam gereja dan masjid,” tukas JS.
Penulis: Agung
Editor: Terry Wagiu