JAKARTA, LiputanKawanua.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap fakta baru terkait penularan Covid-19. Orang Tanpa Gejala (OTG) yang selama ini sangat dikhawatirkan masyarakat dinyatakan tidak memicu penyebaran Virus asal Kota Wuhan, Cina tersebut.

Orang-orang yang terinfeksi virus Corona tetapi tidak menunjukkan gejala, oleh WHO disebut tidak benar-benar menularkan. “Dari data yang kami miliki, tampaknya masih jarang bahwa orang yang asimptomatik (tanpa gejala) benar-benar menularkan ke individu sekunder (orang lain),” kata Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis WHO Dr. Maria Van Kerkhove, di Jenewa.

“Ini sangat langka,” ungkap Maria seperti dilansir dari New York Post, Selasa (9/6/2020).

Dia mengakui, bahwa memang benar penyebaran asimptomatik dapat terjadi, tapi itu bukan cara utama virus Korona menular. “Kami memiliki sejumlah laporan dari negara-negara yang melakukan pelacakan kontak yang sangat rinci,” katanya.

“Mereka mengikuti kasus tanpa gejala. Mereka mengikuti kontak. Dan mereka tidak menemukan transmisi sekunder. Ini sangat jarang,” tutur Maria.

Baca Juga: 18 Hari Bersama 5 Pasien Positif, Ibu Bocah 1 Tahun Covid-19 ini Tidak Terpapar

Dikatakan, pemerintah setiap negara disarankan harus fokus pada upaya mereka dalam mendeteksi dan mengisolasi orang yang terinfeksi dengan gejala. Kemudian, lanjut dia, lacak siapa pun yang mungkin telah melakukan kontak dengan mereka.

“Yang benar-benar ingin kami fokuskan adalah mengikuti kasus simptomatik atau dengan gejala,” terangnya.

Pihaknya, lanjut dia, masih berusaha untuk mendapatkan lebih banyak informasi dari berbagai negara untuk benar-benar menjawab apakah virus dapat menyebar secara luas melalui OTG atau tidak. Sebab paling utama justru harus fokus pada pasien yang sudah menunjukkan gejala.

“Jika kita benar-benar mengikuti semua kasus simptomatik, mengisolasi kasus-kasus itu, mengikuti kontak dan mengkarantina kontak. Itu akan menjadi pengurangan transmisi yang drastis,” pungkasnya.

Sumber: JawaPos
Editor: Terry Wagiu