Sementara, Arter Moningka, pengurus KNPI Tomohon Selatan menyayangkan terkait adanya permintaan uang sukarela yang diduga ada pemaksaan oleh pihak SMANTO.
“Ada informasi yang masuk, sumbangan sukarela diminta tiap bulan. Ada juga info, pihak sekolah tidak menerima sumbangan sukarela yang hanya 100-150 ribu. Namanya sukarela, kok tidak diterima,” ujarnya.
Jika sudah seperti itu, lanjut Arter, pihaknya mengharapkan supaya pihak berwajib untuk turun dan melakukan penyelidikan terhadap pihak sekolah.
“Ini pungli, sangat jelas. Jadi aparat penegak hukum harus turun. Jangan biarkan oknum-oknum yang seenaknya meraup keuntungan tanpa memikirkan ekonomi ratusan orang tua murid,” tegasnya.
Arter juga meminta supaya ada sanksi untuk pihak sekolah yang diduga melakukan pungli tersebut.
“Ini sudah ada bukti sebenarnya. Kami memohon supaya Pak Gubernur Olly Dondokambey dan Pak Wakil Steven Kandouw untuk memberikan perhatian pada kasus seperti ini,” pungkasnya.
Diketahui, pelaksanaan “Graduation Day” atau Penamatan murid SMA Negeri 1 Tomohon menjadi awal keluhan orang murid.