Gambar Tomohon

Tomohon,- Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tomohon belakangan ini di sorot publik. Operasional pemeliharaan jalan dipermasalahkan.

Bagaimana tidak, kegiatan rutin itu dinilai asal-asalan. Sebab, rumput dan tanah usai dikerjakan masih berada di badan jalan. Seperti yang ada di jalan Kampung Jawa-Pinaras.

Terkait hal itu, Kepala Dinas PUPR Tomohon, Royke Tangkawarouw melalui Kabid Bina Marga, Johnneddy Hartony Ering S.ST, pun memberikan tanggapan.

“Jadi pekerjaannya adalah, pembersihan atau pemarasan bahu jalan, patching,” ungkap John, kepada media ini, Jumat (9/5/2025).

Menarik, anggaran operasional pemeliharaan jalan tersebut, untuk Tahun 2025 terbilan fantastis. Dananya menembus setengah miliar rupiah. “500san juta,” singkatnya.

Meski demikian, John enggan memberikan tenggapan terkait SOP kegiatan pemeliharaan jalan itu.

Sebelumnya, operasional pemeliharaan jalan oleh Dinas PUPR Tomohon itu di kritik. Komentar ‘pedas’ diungkapkan, sejumlah warga Tomohon kepada Liputan Kawanua, Rabu (7/5/2025).

“Yah, sudah beberapa kali kita perhatikan, kegiatan ini dikerjakan asal-asalan, seperti yang ada sekarang di jalan Kampung Jawa-Pinaras saat ini,” ungkap Militia Pitoy, warga Tomohon Selatan.

Bagaimana tidak, lanjutnya, rumput yang menjalar di badan jalan tak dibersihkan. “Apa yah? hanya dilipat saja, sekedar terlihat sudah dikerjakan. Padahal masih tetap di badan jalan,” bebernya.

“Saya yakin beberapa ke depan, rumput-rumput itu sudah kembali lagi ke badan jalan,” tandasnya.

Terpisah, tokoh pemuda Tomohon Herry Montolalu angkat bicara terkait pekerjaan itu. Kinerja Dinas PUPR Tomohon pun dipertanyakannya.

“Iya, saya juga sering memperhatikan pekerjaan itu. Kebanyakan asal jadi. Padahal biaya operasional pemeliharaan itu rutin,” bebernya.

Ia menyayangkan terkait pekerjaan yang asal jadi itu. Sebab, dana yang dipakai dalam pekerjaan itu berasal dari APBD Tomohon.

“Biaya pekerjaan itu uang rakyat. Jangan digunakan pada pekerjaan yang asal-asalan,” sembur Herry.

Ia pun meminta kepada Dinas PUPR Tomohon untuk mempertanggung jawabkan kegiatan itu dengan baik.

“Sebagai masyarakat Tomohon, kita harapkan uang rakyat yang digunakan itu benar-benar bermanfaat. Jangan disalah gunakan,” pungkasnya.