Bitung,- Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2025 resmi dibuka. Event tahunan di Kota Bitung ini akan berlangsung selama tiga hari yakni 8–12 Oktober 2025.

Salah satu dari 110 event unggulan Kharisma Event Nusantara (KEN) yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenpar-RI) terpusat di Satrol Kodaeral VIII Kota Bitung.

Tahun 2025 ini, FPSL mengusung tema “Harmony in Diversity”, refleksi semangat kebersamaan dan keindahan dalam keberagaman masyarakat Kota Bitung.

Rangkaian FPSL 2025 resmi dimulai dengan pembukaan sederhana namun penuh makna. Diawali dengan doa bersama dan pengguntingan pita di pintu masuk utama area festival oleh jajaran Pemerintah Kota Bitung.

Momen ini menjadi simbol dimulainya seluruh rangkaian kegiatan FPSL 2025 yang berlangsung selama lima hari ke depan.

Usai pengguntingan pita, suasana pembukaan semakin meriah dengan tarian Barongsai yang energik serta Tarian Salo dari Kepulauan Sangihe.

Hal itu menggambarkan harmoni keberagaman budaya yang menjadi kekuatan masyarakat pesisir Kota Bitung.

Acara pembukaan ini juga menandai Kick Off FPSL 2025, sebagai tanda dimulainya Expo Ekraf dan UMKM FPSL 2025, wadah bagi pelaku ekonomi kreatif dan usaha mikro untuk memperkenalkan produk unggulan lokal kepada masyarakat dan wisatawan.

Diketahui, rangkaian kegiatan FPSL 2025, menghadirkan beragam kegiatan menarik, di antaranya Mural Wall Competition, Mural Boat Competition, Gerakan Wisata Bersih Indonesia (tanam mangrove, tanam karang, reef monitoring, lomba tangkap bebek).

Selain itu, Atraksi Budaya, Pasar Murah, Donor Darah, Layanan Pelaku Usaha & Pedagang, Pemeriksaan Kesehatan, Mata, dan Kontrasepsi Gratis, Cutting Tuna, Sailing Pass, Lomba Kuliner Nusantara “Bitung Sejuta Rasa”, dan Young Talent Show.

Sailing Pass, Ikon Festival yang penuh warna sebagai signature event FPSL. Sailing Pass kembali hadir dengan tampilan spektakuler dan penuh warna.

Sebanyak 20 perahu taksi laut yang sehari-harinya beroperasi di sekitar Selat Lembeh akan bertransformasi menjadi kanvas terapung dengan mural bertema keberagaman.

Kegiatan mural perahu telah berlangsung sejak awal Oktober, dan pada puncak acara, tiga kapal patroli Satrol Kodaeral VIII akan memimpin parade laut bersama 20 perahu
mural, serta puluhan perahu nelayan hias, diiringi musik tradisional, atraksi budaya,
dan pertunjukan yang menampilkan keindahan laut dan pesisir Kota Bitung.

Mendukung UMKM dan Ekonomi Kreatif Lokal, FPSL 2025 juga menyoroti geliat ekonomi kreatif dan kuliner lokal.

Di Area Culinary Festival, sebanyak 30 pelaku UMKM menghadirkan beragam kuliner khas Bitung.

Selain itu, 19 booth expo menyediakan produk dan layanan lokal, industri dan perikanan, layanan dari PT. Pegadaian serta ada peserta dari Konsulat Jenderal Philipina, 10 booth komunitas menampilkan karya budaya dan kreatif, serta 3 booth lingkungan membagikan bibit gratis dan memberikan edukasi kebersihan.

Untuk pemerataan manfaat ekonomi, disiapkan pula zona khusus bagi pedagang kaki lima (PKL) agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati dampak ekonomi dari kegiatan ini. Area PKL diatur tertata, nyaman, dan ramah bagi pengunjung.

Semarak Budaya dan Hiburan Rakyat Hari pertama juga diisi dengan penampilan musisi dan talent lokal yang menghadirkan suasana hangat khas pesta rakyat Bitung.

Festival ini menjadi ajang bagi masyarakat untuk menari, bernyanyi, dan menikmati pertunjukan budaya bersama, menciptakan kebersamaan yang menggembirakan di tepi Selat Lembeh.

Harmoni dalam KeberagamanMasuknya FPSL dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 menunjukkan konsistensi dan kualitas penyelenggaraan yang terus meningkat.

FPSL di Kota Bitung ini, bukan hanya pesta budaya dan laut, tetapi juga simbol harmoni keberagaman. Dimana, masyarakat, pelaku seni, UMKM, dan komunitas bersatu dalam semangat kebersamaan untuk mewujudkan Bitung yang kreatif dan berdaya saing.