MANADO, – Anggota DPD-RI Ir. Stefanus BAN Liow MAP menilai, jika dibatalkan sebagai tuan rumah sepak bola Piala Dunia U-20, Negara Indonesia akan mengalami kerugian.
Hal tersebut diungkapkan Senator kebanggaan rakyat Sulawesi Utara itu, saat diminta tanggapan sejumlah awak media, Kamis (26/3/2023), terkait isu pembatalan pelaksanaan Piala Dunia U-20 oleh FIFA, lantaran penolakan sejumlah kalangan karena keikutsertaan Negara Israel.
Ia (SBAN Liow) mengatakan, dipercayakan sebagai tuan rumah sepak bola Piala Dunia U-20, adalah suatu kebanggaan dan kehormatan bagi Indonesia.
“Prosesnya panjang, dan memenuhi persyaratan yang sangat ketat. Termasuk jaminan penyediaan infrastruktur lapangan sepak bola, disertai perangkat pendukung lainnya,” kata SBAN.
Dikatakan, sepak bola dan olahraga secara keseluruhan, bukan hanya sekedar pembinaan dan prestasi saja. Melainkan, kata dia, momentum perdamaian dan persahabatan.
Baca Juga: SBAN Liow Serahkan Dukungan Minimal Bakal Calon DPD-RI ke KPUD Sulut
Senator SBANL alias Stefa, sapaan Anggota DPD RI Dapil Sulut Ir. Stefanus BAN Liow mengatakan, jika pada akhirnya Indonesia dibatalkan oleh FIFA menjadi tuan rumah sepak bola Piala Dunia U-20, itu sangat disayangkan.
“Konsekuensinya adalah, merugikan Indonesia dari berbagai aspek. Seperti dijatuhi sanksi FIFA. Palestina bukan persoalan agama,” tegas mantan Ketua P/KB Sinode GMIM itu.
Diterangkan, tidak adanya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Palestina, bukan berarti hubungan dagang, sosial budaya, wisata religi atau berziarah dan olahraga tidak bisa dilakukan.
“Selama ini tidak menjadi persoalan. Karena, realitanya bukan hanya umat kristen yang ke Israel tetapi agama lainnya juga,” beber Stefa.
Lebih lanjut, Senator Stefa menerangkan, bukan tidak mungkin, diantara yang melakukan penolakan pernah ke Israel dengan mendapatkan/memanfaatkan visa kunjungan melalui Kedubes Israel di Mesir atau Yordania.
Mengutip pernyataan Guru Besar Hukum Internasional UI Prof. Dr. Hukmahanto Juwana, SBAN Liow melanjutkan, terkait memperjuangkan nasib rakyat Palestina.
“Pihak yang dihadapi oleh Pemerintah Indonesia adalah pemerintah zionis Israel berikut kebijakannya untuk menduduki tanah Palestina. Bukan berhadapan dengan warga atau rakyat Israel yang didalamnya tidak hanya beragama Yahudi. Tapi juga muslim dan kristiani,” terangnya.
Pada akhirnya, Senator SBANL mendukung dan menyerahkan, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dan PSSI untuk mendapatkan solusi terbaik dari FIFA.
“Semoga apa yang menjadi keputusan oleh FIFA bersama dengan PSSI, adalah keputusan yang terbaik untuk Negara kita Indonesia,” pungkasnya.