Penulis : Terry Wagiu

TOMOHON, – Kepala Lingkungan (Pala) dan wakil, para tenaga kontrak (Nakon) hingga Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Tomohon, hanya bisa sabar ketika hak mereka belum terpenuhi.

Pasalnya, sudah 3 bulan terakhir, insentif Pala dan Wakil, Gaji Nakon hingga Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) untuk ASN di Kota Tomohon, belum terbayarkan.

“Sudah tiga bulan insentif belum cair. Banyak teman-teman saya yang sudah mengeluh,” ungkap salah satu Kepala Lingkungan di Tomohon Selatan, yang tak ingin namanya disebut dalam berita ini.

Hal senada diungkapkan salah satu Nakon di salah satu SKPD Pemkot Tomohon. “Iya, memang belum dibayarkan sudah tiga bulan. Apa daya, mau cerita sana sini, takut dicoret dari daftar Nakon,” ungkapnya.

“Anehnya, kita (Nakon-red) belum digaji, tapi diminta jalankan program pemerintah untuk belanja di Pasar Tomohon,” ucapnya heran belum lama ini, namun kembali mengingatkan kepada wartawan supaya tidak mencantumkan namanya.

Keluhan serupa juga datang dari kalangan pejabat, di salah satu SKPD. Menurutnya, hingga saat ini pihaknya belum menerima TTP.

“Saat ini banyak yang tinggal berharap di TTP. Kalau gaji ASN, umumnya sudah dijaminkan ke Bank. Tapi, TTP belum ada sampai saat ini,” ungkapnya sembari berharap pihak yang berwenang segera memproses pencairan dana itu.

BACA JUGA: Jabat Staf Ahli, Istri Walikota Tomohon ke Luar Negeri 2 Kali Dalam Sebulan Dibiayai APBD

Disayangkan, ditengah keluh kesah para Kepala Lingkungan dan Wakil, Nakon serta ASN di Kota Tomohon itu, Walikota Tomohon, Caroll Senduk SH, terkesan cuek.

Ia (Walikota-red), berada di luar negeri bersama Staf Ahli Jeand’arc Karundeng, yang tidak lain adalah istrinya sendiri. Dengan alasan untuk hal positif bagi masyarakat Tomohon.

Hal tersebut pun dikritisi Ketua Forum Transparansi (FORTRAN) Kota Tomohon, Stefy Edwin Tanor SE.Ak MM.

“Ini sangat disayangkan, ketika para pala dan wakilnya serta Nakon belum digaji, justru Walikota berada di Luar Negeri. Apa dia tidak memikirkan kesusahan anak buahnya,” tanya Stefy.

Hal tersebut, menurutnya sangat memprihatinkan. Sebab, kata dia, ditengah ekonomi masyarakat sementara lemah, justru walikota ke luar. “Harusnya ia menyelesaikan hak dari anak buahnya,” ucap mantan Direktur PDAM Minahasa Selatan itu, Senin (14/3/2023).

“Sebenarnya, kalau insentif pala, gaji nakon dan TTP ASN cair, sangat berpengaruh pada ekonomi rakyat Tomohon. Mereka bisa berbelanja keperluan di pasar dan lain-lain. Pasti ekonomi di Tomohon bergerak,” terangnya.

Menurut Stefy, kepala daerah yang terlalu sering keluar negeri seharusnya dikaji besar manfaat perjalanan luar negeri bagi rakyatnya.

“Pejabat negara seperti Walikota dan istri yang berstatus ASN harus mendapatkan izin dari Kementerian Dalam Negeri,” ungkap Pejuang Pembentukan Kota Tomohon itu.

Mungkin, kata Stefy, walikota dan istrinya yang adalah Staf Ahli Walikota Tomohon Bidang Pemerintah, sudah mendapatkan izin.

“Tapi, urgensi perjalanan luar negeri harus terukur dan dampaknya bagi rakyat. Bagi saya perjalanan ke Luar Negeri, Walikota dan Staf ahli, tingkat urgensinya kecil bagi rakyat ditengah krisis ekonomi saat ini,” jelas mantan Ketua Induk UMKM di Indonesia itu.

BACA JUGA: Pengangkatan Istri Walikota Sebagai Staf Ahli Dinilai Salahi Aturan

Dipertanyakannya, apa benefit atau outcome yang dapat diterima rakyat Tomohon. “Kalau hanya terkesan jalan-jalan menggunakan uang rakyat, sebaiknya ditunda. Apalagi keadaan ekonomi rakyat lagi melemah,” tegas Stefy.

“Rakyat saat ini butuh kemandirian pangan. Mulai dari beras, daging, dan susu. Supaya terhindar stunting. Sektor kemandirian pangan ini jauh lebih penting,” jelas Stefy.

Dijelaskan, perjalanan dinas Walikota Tomohon dan istri ke luar negeri, hanya mengikuti acara seremonial dan tidak substantif dengan kebutuhan rakyat Tomohon saat ini. “Bisa dikata, Walikota dan istrinya memang doyan pelesir,” tegas Tanor.

Dia menambahkan, Presiden RI Jokowi mendorong kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), dalam rangka pengendalian inflasi yang diikuti ajakan mari berkebun.

Semua itu, lanjut Stefy, mengindikasikan ekonomi di Negara, termasuk Kota Tomohon, tidak dalam keadaan baik-baik saja.

“Maka, untuk menghindari dampak inflasi, berbagai kebijakan diupayakan pemerintah. Termasuk gerakan kemandirian pangan di daerah. Itu substantif yang harus diperhatikan, bahkan didorong. Bukan malah pelesir,” sesal Tanor.

Sementara, Sekretaris Kota (Sekkot) Tomohon Edwin Roring SE ME, kepada wartawan mengatakan, pihaknya bukan baru sekali meminta para kepala SKPD untuk menyelesaikan berkas-berkas untuk para tenaga kontrak maupun kepala lingkungan dan wakil.

Hanya saja, kata dia, hingga saat ini belum ada satupun yang tuntas. “Ini tanggung jawab para kepala SKPD. Sudah berulang kali diingatkan, namun masih belum tuntas juga,” kata Edwin.

Dengan kejadian tersebut, Edwin mengatakan bahwa akan mengevaluasi kepala SKPD yang kinerjanya lambat, sehingga menimbulkan polemik.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Tomohon Ir Miky Junita Linda Wenur MAP (MJLW) mendesak kepada Pemerintah Kota Tomohon agar segera membayar gaji para Nakon, Pala dan Wakil pada Maret 2023 ini.

BACA JUGA: Dokter Gigi Jadi Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan, Pemkot Tomohon: Sesuai Ketentuan!

Hal itu, menyusul belum dikucurkannya gaji para Nakon, Pala dan Wakil Pala sejak Januari 2023 ini. Padahal, sudah Bulan Maret, dan tertata dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tomohon tahun 2023.

“Kami minta agar segera dibayarkan pada Maret ini. Kasihan, dari mereka ada yang sudah keluarga dan tentunya ada tanggungan-tanggungan. Lagian, sudah bekerja sejak Januari lalu,” kata MJLW yang juga Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon.

Di sisi lain, Kepala Badan Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPPKD) Kota Tomohon Drs Gerardus E Mogi MAP ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah siap membayarnya.

Hanya saja, hingga saat ini belum ada permintaan pembayaran dari satuan kerja perangkat daerah. “Kalau sudah ada permintaan melalui berkas yang dimasukkan, kami langsung proses untuk pencairan. Tapi, kalau belum ada, tentunya belum bisa kami bayar,” ucap Gerardus.

Diketahui, dari data yang ada, selang Desember 2022 hingga Maret 2023, walikota Tomohon dan istri sudah melakukan perjalanan dinas luar negeri sebanyak 3 kali.

Perjalanan luar negeri pertama, Walikota Tomohon dan istri dimulai dengan mengikuti pameran dagang Artigiano in Fier di Milan, Italia, 1-12 Desember 2022.

Selanjutnya menghadiri The 134 Rose Parade, Pasadena, Amerika Serikat, 30 Desember 2022- 4 Januari 2023.

Kunjungan ke Pasadena Amerika Serikat tertata dalam APBD Kota Tomohon tahun 2023.

Terbaru, walikota kota dan istri menghadiri Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) di Markas Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), di New York, Amerika Serikat, pada Rabu (8/3/2023).

Dari rilis yang diterima wartawan, Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan Jeand’arc Karundeng mengatakan, melalui kegiatan ini kiranya dapat memberikan hal yang positif bagi para perempuan khususnya yang ada di Kota Tomohon dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.