MANADO,- Memperingati Hari Anti Korupsi se-Dunia tahun 2023, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rakyat Anti Korupsi atau RAKO Sulawesi Utara (Sulut), menggelar diskusi publik dengan tema “Sinergi Berantas Korupsi untuk Indonesia maju.” Kegiatan itu dilaksanakan di Cafe Kemang, Manado.

Merujuk undangan, diskusi ini melibatkan Aparat Penegak Hukum (APH) di antaranya, kepolisian, BPK dan kejaksaan. Selanjutnya, perwakilan Pemprov Sulut, Rektorat Institut Agama Islam Indonesia (IAIN), wartawan, LSM dan mahasiswa.
Mengawali acara, sambutan Gubernur Sulut diwakili Kepala Biro Hukum Flora Krisen. Kemudian, diskusi dilanjutkan dengan tanya jawab dan deklarasi bersama ‘torang samua anti korupsi’.

Ketua LSM RAKO Sulut Harianto SPi kepada wartawan mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh pihak APH Sulut. Dari pihak kepolisian, lanjut dia, yakni AKBP Edy Kusniadi selalu Kanit Tipikor Polda Sulut. Sementara, untuk penegak hukum lainnya yakni kejaksaan berhalangan hadir. Pun begitu dengan pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Dalam penegakan hukum di Sulut, diharapkan kepada pihak kepolisian maupun kejaksaan agar lebih ditingkatkan progres kerjanya terhadap pelaporan-pelaporan tindak pidana korupsi oleh masyarakat maupun LSM yang masuk ke-APH. Selanjutnya, penegakkan hukum di Sulut lebih di-optimalkan lagi, dan kasus-kasus yang ada jika melanggar hukum dan terbukti harusnya dibawa ke ranah hukum pengadilan,” jelas Harianto kepada liputankawanua.com.

Harianto juga mengungkapkan, melalui kegiatan diskusi ini diharapkan bisa tercipta sinergitas APH, masyarakat, Pers dan LSM untuk pencegahan korupsi.

“Kita tahu bersama korupsi itu adalah kejahatan yang luar biasa, dan dapat merugikan negara, menghambat investasi, menghambat pembangunan dan menambah kemiskinan,” tegasnya.

Harianto juga bilang, saat ini LSM RAKO sudah melaporkan 8 kasus kepada pihak aparat penegakkan hukum dan 2 kasus sudah masuk pada tahap penyelidikan pihak kejaksaan.(*)