TOMOHON, LiputanKawanua.com — Masyarakat Kota Tomohon akhirnya bisa kembali beribadah di Gereja, Mesjid serta rumah-rumah ibadah lainnya pasca ditutup oleh pemerintah, akibat pandemi Covid-19 menyebar di Tomohon pada bulan Maret yang lalu.

Dari pantauan media ini, masyarakat kota Tomohon sudah mulai melaksanakan aktivitas di rumah ibadah mulai Minggu (13/9/2020).

Hal tersebut pun mendapat tanggapan dari berbagai tokoh agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) dan Badan Kerja Sama Umat Beragama (BKSUA).

Sekretaris FKUB Pdt Jane Undap S.Th mengungkapkan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kota Tomohon yang sudah merekomendasikan pelaksanaan ibadah di Gereja.

“Terima kasih dan apresiasi kami kepada Walikota Tomohon, Pak Jimmy Feidie Eman SE.Ak CA dan Kemenag Tomohon Pak simon Rawis S.Th, yang telah memberikan rekomendasi bagi rumah ibadah di kota Tomohon,” ucap Jane yang diiyakan Pdt Grace Rumengan-Ngatung S.th yang diketahui sebagai ketua Wilayah Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Tomohon.

Sementara, Pimpinan Dewan Mesjid Indonesia Kota Tomohon, Ustad Zamroni Khan mengatakan, pihaknya sangat bersyukur atas kebijakan itu. “Kebijakan yang diambil Pak Walikota adalah langkah yang bijaksana. Yang pasti kami sebagai umat muslim di Kota Tomohon tetap menjalankan protokol Covid-19 saat pelaksanaan ibadah di mesjid,” terang Zamroni.

Terpisah, Walikota Tomohon, Jimmy F Eman SE.Ak CA, melalui Kaban Kesbangpol Tomohon, Ronni lumowa S.Sos M.Si mengapresiasi Jemaat yang sudah mempersiapkan protokol kesehatan saat ibadah.

“Ya, kami sebagai pemerintah akan selalu memantau pelaksanaan ibadah setelah direkomendasikan Pak Walikota untuk boleh dilaksanakan di Gereja, Mesjid dan rumah ibadah lainnya,” ungkap Ronni ketika melaksanakan pemantauan bersama Kasat PolPP Tomohon, Dra Siske Wongkar, Minggu (13/9/2020).

Dia mengungkapkan, ibadah di rumah-rumah peribadatan sudah dimulai hari ini untuk 87 rumah ibadah yang mengurus ijin pembukaan rumah ibadah.

“Semoga, kebijakan Walikota Tomohon, Pak Jimmy Eman ini dapat dipahami masyarakat, baik Nasrani maupun umat Muslim dan masyarakat yang beragama lainnya. Artinya, kebijakan yang diberikan Pak Walikota ini dijalankan dengan memperhatikan protokol kesehatan, supaya penyebaran Covid-19 tidak bertambah,” tukasnya.

Penulis: Terry Wagiu