MINAHASA – Cuaca esktrim yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia masih berlangsung. Sejumlah daerah di Sulawesi Utara bahkan diterjang banjir yang cukup parah akibat cuaca esktrem.

Bupati Royke Octavian Roring dan Wakil Bupati Robby Dondokambey (ROR-RD) meminta masyarakat, khususnya yang bermukim di lokasi rawan banjir dan longsor, agar senantiasa waspada dan mengantisipasi kemungkinan serta potensi-potensi terjadinya bencana.

“Kondisi saat ini curah hujan masih tinggi sehingga masyarakat kita minta waspada terhadap kemungkinan terjadinya. Sebaiknya jauhi lokasi-lokasi rawan bencana, baik itu daerah rawan longsor, banjir serta awasi pohon-pohon besar yang sudah rapuh dan rawan tumbang di lokasi pemukiman,” himbau ROR-RD melalui Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Minahasa, Maya Kainde, Jumat (27/1/2023).

Sejauh ini, menurut Kainde, belum ada laporan terjadinya bencana di wilayah Minahasa. Namun, kewaspadaan masyarakat diharapkan dapat menjadi upaya dini dalam mengantisipasi potensi bencana.

“Jangan mudah percaya kabar-kabar hoax yang beredar di media sosial atau apapun yang dapat memperkeruh kondisi. Yang pasti kita semua harus tetap waspada dan berdoa supaya daerah kita dihindarkan dari bencana,” tandasnya.

Diketahui, wilayah Minahasa memang tergolong rawan banjir dan tanah longsor. Itu dikarenakan struktur tanah yang labil. Bahkan ada sejumlah titik yang jadi langganan longsor apabila curah hujan terjadi berkepanjangan.

Sesuai pemetaan wilayah rawan bencana oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa, wilayah rawan longsor tersebar di sejumlah titik di Kecamatan Tondano Utara, Kakas, Langowan Selatan, Langowan Timur, Tombulu, Tombariri, Kombi dan Lembean Timur. (Jesica*)