TOMOHON, liputankawanua.com — Usai melewati proses pemekaran diawali dengan Keputusan Sidang Majelis Jemaat pada 6 Februari 2019 dengan Ketua Panitia Pnt Ir Johan Liempepas, dari jemaat GMIM Maranatha Paslaten.
Akhirnya, pada Minggu (2/2/20), dilakukan peresmian jemaat pemekaran dan pentahbisan Gedung Gereja Jemaat GMIM Wilken Paslaten, diawali dengan penandatanganan Prasasti dan Penguntingan Pita oleh Ketua BPMS dan Wali Kota Tomohon Jimmy F Eman.
Dalam laporan Ketua Panitia Pembangunan Gereja, Penatua Jimmy F Eman mengatakan, Pandita Nicolaas Phillip Wilken adalah seorang penginjil yang mangarsiteki bangunan gereja dan sekolah-sekolah yang ada di Kota Tomohon, serta membangun dua puluh jemaat saat berada di Kota Tomohon.
“Penanaman Wilken adalah untuk mengenang sejarah pekabaran injil sekaligus untuk meningkatkan pendidikan, kepariwisataan dan budaya di Kota Tomohon,” tuturnya.
Dijelaskannya, pembangunan gedung gereja ini berdasarkan keputusan Sidang Majelis Jemaat GMIM Maranatha Paslaten pada bulan September 2011. “Pada saat itu Ketua BPMJ Maranatha Paslaten Wilayah Tomohon Satu Pdt Dan Anthonius Sompe, yang diikuti dengan pembentukan Panitia Pembangunan dengan Ketua Panitia saya sendiri,” ujarnya.
Ibadah Peletakan Batu Pertama dilaksanakan pada 20 November 2011 dipimpin oleh Pdt Roy D Tamaweol, sebagai Wakil Ketua BPMS Bidang Hubungan Kerja sama. Pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2019, Gedung Gereja ini sudah mulai digunakan untuk Ibadah Jemaat Maranatha pada setiap Minggu I bulan berjalan.
Dalam proses pembangunan selama kurang lebih 8 tahun sudah memakan biaya sebesar Rp. 4.219.767.825. Lokasi Pembangunan Gedung Gereja baru terletak pada 3 bidang tanah yang dibeli oleh Jemaat Maranatha Paslaten.
“Seluruh panitia bahkan jemaat berterima kasih kepada semua unsur yang telah berpartisipasi dalam pembangunan Gereja ini. Secara geografis Gereja ini sangat strategis karena terletak di pusat keramaian Kota Tomohon,” tukas Eman.
Peliput: Terry Wagiu